Iran Terus Lontarkan Ancaman Kosong terhadap Israel, Tanpa Tindakan Nyata
Komandan Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami, menegaskan dalam pembukaan manuver tempur “Nasrallah” bahwa Hizbullah tidak akan mundur meskipun pemimpinnya dibunuh oleh Israel. Ia menyatakan bahwa Hizbullah adalah “gerakan besar yang tidak bisa dipadamkan” dan mengancam Israel dengan mengatakan, “Kami akan membalas dan kamu akan menerima pukulan yang menyakitkan.”
Meskipun Iran terus melontarkan ancaman terhadap Israel, kritik muncul mengenai ketidaktegasan negara tersebut dalam memberikan dukungan nyata kepada perjuangan Palestina dan Lebanon. Dalam beberapa konflik terakhir, termasuk serangan Israel terhadap Jalur Gaza dan Lebanon, Iran dinilai hanya memberi retorika tanpa langkah konkret, membiarkan kelompok-kelompok yang terlibat menghadapi agresi tanpa dukungan penuh.
Hizb ut Tahrir, melalui Kantor Media Pusat, menyatakan bahwa Palestina dan Lebanon berhak untuk memperoleh dukungan nyata, baik militer maupun strategis, untuk melawan pendudukan Israel. Mereka juga menyerukan agar umat Muslim bersatu untuk menggulingkan penguasa yang dianggap hanya memberi ancaman verbal tanpa tindakan, dan mendirikan kembali Khilafah Rasyidah untuk membebaskan wilayah-wilayah yang diduduki.
Siaran pers ini mengkritik ketidakberdayaan para pemimpin Iran dalam menghadapi agresi nyata, meskipun mereka sering mengeluarkan pernyataan keras terhadap Israel.[]
Sumber hizb-ut-tahrir.info
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat