Iran Serukan Dunia Islam Kecam Israel, Pengamat: Bentuk Nyata Kelemahan Penguasa Negeri-Negeri Islam

 Iran Serukan Dunia Islam Kecam Israel, Pengamat: Bentuk Nyata Kelemahan Penguasa Negeri-Negeri Islam

Mediaumat.news – Terkait dengan seruan Iran kepada dunia Islam untuk mengecam kekerasan Israel terhadap Palestina, menurut Pengamat Politik Internasional Farid Wajdi ini merupakan bentuk nyata kelemahan penguasa negeri-negeri Islam termasuk Iran.

“Sesungguhnya ini merupakan bentuk nyata kelemahan penguasa negeri-negeri Islam termasuk Iran,” ujarnya kepada Mediaumat.news, Selasa (11/5/2021).

Farid menilai, yang dilakukan oleh penguasa-penguasa negeri Islam seperti Iran, Turki, Saudi Arabia, Mesir dan lain-lain seharusnya bukan sekadar kecaman, tapi melakukan mobilisasi pasukan untuk membebaskan Palestina dari penjajahan keji Yahudi.

Justru sikap penguasa yang seperti inilah, kata Farid, yang membuat Yahudi semakin berani dan tidak merasa takut untuk menyerang kaum Muslim yang sedang beriktikaf menunggu malam Lailatulqadar di Masjiilaqsa, atau saat menyerang Gaza yang mengakibatkan 20 orang syahid di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.

Ia mengungkapkan, persoalan Palestina ini telah menunjukkan topeng-topeng penguasa negeri Islam sebagai boneka dari negara-negara imperialis, dengan tidak melakukan tindakan nyata yang berseberangan dengan kepentingan tuan-tuan imperialis mereka.

Farid menyerukan, saatnya penguasa-penguasa negeri Islam ini diganti dengan penguasa yang amanah di bawah naungan khilafah. Inilah saatnya para panglima perang, panglima militer di negeri-negri Islam agar memobilisasi pasukan mereka untuk mendapatkan kemuliaan di sisi Allah SWT. Yaitu kemuliaan telah membebaskan umat Islam yang tertindas dan membebaskan Masjidilaqsa tanah yang berkati. Sebab Masjidilaqsa adalah masjid yang sangat penting bagi umat Islam, karena di masjid inilah Rasulullah SAW singgah dalam perjalanan Isra’ dan Mi’rajnya.

Farid memandang, apa yang dilakukan oleh saudara-saudara Muslim di Palestina sesungguhnya memberikan tamparan yang keras kepada penguasa-penguasa negeri Islam. Sebab hanya berbekal batu dan senjata seadanya saja, mereka dengan berani menunjukkan perlawanan terhadap penjajah Yahudi.

Doa dan Bantuan Kemanusiaan

Menurut Farid, doa adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh seluruh kaum Muslim untuk Palestina. Tapi Rasulullah SAW telah memberikan contoh bahwa doa itu harus disertai dengan amalan. Dalam Perang Badar, Rasulullah SAW selain berdoa dengan sungguh-sungguh juga menyiapkan pasukan perang dan membangun strategi yang hebat.

“Doa ini harus kita lakukan, namun harus kita sempurnakan dengan tindakan nyata yaitu dengan memobilisasi pasukan,” ucapnya.

Dan terkait bantuan kemanusiaan, kata Farid, adalah sesuatu hal yang baik, karena memang saudara-saudara Muslim di Palestina membutuhkan bantuan. Namun bantuan kemanusiaan itu baru sebatas membantu para korban, tapi tidak menghentikan tindakan keji para pelakunya dan tidak akan menghalangi para pelakunya untuk melakukan hal yang sama.

Karena itu, ia melihat, yang dibutuhkan oleh umat Islam Palestina bukan hanya sekadar bantuan kemanusian, tapi mereka membutuhkan pasukan militer, merindukan pasukan militer sebagaimana pasukan yang dikirim Khalifah Umar bin Khattab, atau pasukan yang dipimpin Shalahudin al-Ayubi untuk membebaskan tanah Palestina.

“Itulah yang dirindukan oleh saudara-saudara kita di Palestina, karena persoalan Palestina sesungguhnya adalah persoalan penjajahan Yahudi ini,” bebernya.

Jihad Fisabilillah

Menurut Farid, umat Islam harus mengobarkan jihad fisabilillah. Karena itulah yang diperintahkan oleh Allah SWT ketika umat Islam diserang, jadi bukan mengecam tapi melakukan serangan balik. “Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian,” ucapnya mengutip ayat Al-Qur’an.

Selain itu, kata Farid, kaum Muslim juga diperintahkan Allah untuk melakukan serangan yang seimbang terhadap serangan musuh, hal ini tertulis dalam Al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 194 yang artinya, “Barang siapa yang menyerang kamu, maka seranglah dia, seimbang dengan serangannya terhadapmu.”

Sehingga, menurut Farid, untuk membalas serangan kaum Yahudi ini hanya dengan serangan militer dari mobilisasi tentara-tentara umat Islam, sebab yahudi ini tidak akan tunduk dengan kecaman dan sekedar aksi demonstrasi.

Tapi, Farid menyayangkan, mobilisasi pasukan umat Islam saat ini begitu sulit dilakukan meskipun memungkinkan. Ini karena di tengah-tengah umat Islam tidak ada lagi institusi politik yang menyatukan negeri-negeri Islam yaitu khilafah.

“Oleh karena itu, sesungguhnya yang terjadi di bumi Palestina ini semakin menyadarkan kita tentang butuhnya umat tentang institusi politik khilafah, yang akan kemudian membebaskan Palestina dan melakukan serangan yang seimbang terhadap tindakan-tindakan keji yang dilakukan oleh penjajah Yahudi ini,” pungkasnya.[] Agung Sumartono

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *