Investigasi Bashir Setelah Ditemukan Sejumlah Besar Uang di Rumahnya
Di bawah tekanan aksi jalanan Sudan yang meminta pertanggungjawaban atas sejumlah korupsi, maka sumber pengadilan Sudan mengatakan kepada Reuters, Sabtu (20/4/2019) bahwa Jaksa Penuntut Umum Sudan telah membuka dua laporan terhadap Presiden Omar al-Bashir yang digulingkan atas tuduhan pencucian uang, dan kepemilikan sejumlah besar uang hasil penyalahgunaan jabatan.
Sumber itu menambahkan bahwa intelijen militer menyampaikan informasi kepada Jaksa Penuntut tentang keberadaan sejumlah besar uang di kediaman presiden Bashir, yang mendorong intelijen militer melakukan penggeledahan rumah itu, dan menemukan sejumlah koper di salah satu kamar yang berisi lebih dari 351 ribu dolar, 6 juta euro, dan juga 5 juta pound Sudan. Seolah-olah organ-organ struktur rezim Bashir masih berdiri jujur dan adil, tetapi rakyat Sudan tahu bahwa tekanan jalanan menyebabkan dikorbankannya Bashir untuk menjaga rezim antek Amerika agar tidak tumbang.
Bagi Amerika tidaklah penting apakah Bashir meminta pertanggungjawabannya atau tidak, sebab yang penting baginya adalah bahwa rezim tetap menjadi pengikutnya yang setia. Sedangkan Bashir telah melayaninya dan kemudian dibuang begitu saja, seperti ketika Amerika membuang antek sebelumnya, Gaafar Muhammad an-Nimeiry yang menjadi Presiden Sudan dari tahun 1969 hingga 1985. Dengan semua ini, Amerika tanpa menyesali dan tidak merasa bersalah sama sekali. Apakah para antek di rezim Sudan, yang hari ini menolak untuk memerintah berdasarkan agama mereka, tidak mengambil pelajaran dari nasib tragis para antek itu, sehingga mereka tetap setia pada Amerika, seperti halnya Bashir dan an-Nimeiry? (hizb-ut-tahrir.info, 23/4/20190).