Invest: Melonjaknya Tarif Listrik setelah Dikuasai Asing adalah Nyata

Mediaumat.id – Koordinator Valuation for Energy and Infrastructure (Invest) Ahmad Daryoko mengatakan, melonjaknya tarif listrik setelah dikuasai asing adalah nyata.

“Melonjaknya tarif listrik setelah dikuasai asing adalah nyata. Dan bagi yang kurang mampu terpaksa kembali ke lilin, senter, teplok, gembreng, upet dan seterusnya,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Senin (7/3/2022).

Ia menuturkan, terjadinya lonjakan itu karena pengaturan sistem dan pasar diserahkan ke pasar bebas, di luar kontrol negara. “Dan di Jawa-Bali akan berlangsung MBMS (multi buyer and multi seller) system yakni tarif listrik akan berpotensi melonjak minimal lima kali lipat,” bebernya.

Menurutnya, untuk mengatasi masalah kelistrikan, Kementerian BUMN berpura-pura membuat kebijakan subholding supaya tidak nampak bahwa sebenarnya hanya kebijakan di atas kertas saja.

“Saat ini Kementerian BUMN sedang membuat subholding pembangkit dan distribusi (yang lebih diperinci dalam beberapa entitas lagi, agar tidak kentara kalau semuanya sebenarnya hanya dari kebijakan The White Paper 1998,” ujarnya.

Sementara subholding transmisi, menurutnya, masih ditahan sampai berakhirnya kekuasaan rezim Jokowi, ditengarai masih dibutuhkan guna pencitraan,” katanya.

Terakhir, Daryoko menegaskan bahwa akhirnya PLN ini akan bubar. “Sandiwara akan berakhir, PLN secara resmi akan dibubarkan, dan PLN luar Jawa-Bali akan diserahkan ke pemda masing-masing,” pungkasnya.[] Nur Salamah

Share artikel ini: