Invest: Kelistrikan Hanya Jadi Bancakan Oligarki

 Invest: Kelistrikan Hanya Jadi Bancakan Oligarki

Mediaumat.id – Koordinator Valuation for Energy and Infrastructure (Invest) Ahmad Daryoko menyatakan kelistrikan hanya jadi bancakan oligarki.

“Kelistrikan akhirnya jadi bancakan komunis (di sisi pembangkit) dan kapitalis (cara-cara subsidi langsung yang diindikasikan hoaks). Serta hanya jadi bancakan oligarki peng-peng (penguasa-pengusaha) seperti Luhut BP, Erick Tohir, JK , Dahlan Iskan dan lain-lain,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Sabtu (19/3/2022).

Menurutnya, dengan dijualnya ritail PLN oleh Dahlan Iskan mulai 2010, maka PLN tidak bisa lagi kendalikan pembangkit dan ritail. “Padahal komponen biaya produksi ditentukan oleh dua instalasi ini,” ujarnya.

Sedangkan transmisi dan distribusi yang masih dikuasai PLN saat ini, kata Ahmad, hanya berfungsi sebagai kuli panggul yang membawa strum dari pembangkit ke ritail dan masuk ke rumah konsumen, pabrik, hotel dan lain-lain.

“Situasi di atas, Indonesia sudah masuk ke multy buyer and multy seller (MBMS) system bukan single buyer lagi seperti Malaysia. Namun masih ditahan dengan gelontoran subsidi,” terangnya.

Ia menduga pemerintah sudah tidak tahan lagi menggelontorkan subsidi listrik yang indikasinya cuma jadi bancakan oligarki peng-peng. “Dan beberapa hari ini ditengarai Ditjen Gatrik-ESDM sudah mulai melakukan propaganda subsidi langsung dengan alasan agar tepat sasaran. Artinya sebentar lagi tarif listrik akan naik,” paparnya.

“Sementara, strategi subsidi langsung hanya merupakan modus untuk meringankan beban rezim. Lagi pula siapa yang mau lakukan pengecekan subsidi langsung itu benar dilakukan atau tidak? Semua diindikasikan hanya modus kapitalis seperti BLT, BLSM, kartu ini, kartu itu, yang semua itu disertai dengan pengerahan media secara besar-besaran guna menutupi kebohongan,” jelasnya.

Ia memperkirakan, sebelum Lebaran 2022 tarif listrik dipastikan akan naik. Padahal saat ini saja, tarif listrik rumah tangga Indonesia sebesar USD 10,1 cent per kWh > tarif Malaysia USD 5,3 cent per kWh (sumber Global Petrol Prices 14 Maret 2022).

“Ini semua akibat kelistrikan yang sudah dikendalikan aseng/asing dan taipan 9 naga,” pungkasnya.[] Nur Salamah

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *