Invest: Jokowi Tak Kuat Hadapi Luhut?

Mediaumat.id – Koordinator Valuation for Energy and Infrastructure (Invest) Ahmad Daryoko menyatakan Presiden Jokowi terlihat tidak kuat menghadapi Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan.

“Orang Jawa itu tidak kuat berhutang budi. Maka, terlihat Jokowi tidak kuat menghadapi Luhut BP. Sehingga, jadilah yang bersangkutan layaknya seorang prime minister dan adanya matahari kembar di Indonesia,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Senin (9/5/2022).

Menurutnya, ada peran Luhut BP dalam naiknya Jokowi. “Ini semua tidak terlepas dari peran Luhut BP. Meskipun sebenarnya hanya peran pembantu. Bukan peran utama,” ujarnya.

Adapun rentetan ceritanya, berdasarkan informasi intelijen, lanjut Daryoko, diperoleh bocoran bahwa Jokowi mulai dikenal kalangan CIA mulai 2005. Saat itu sang Wali Kota Solo itu konon diberi tugas oleh SBY untuk memberi fasilitas dan akomodasi CIA dalam rangka mengincar sang pengasuh Pondok Pesantren Ngruki Ustaz Abu Bakar Ba’asyir, sebelum akhirnya ditangkap oleh aparat.

Di sinilah awal cerita gemilang Jokowi dimulai. Bahkan Menlu AS Condolizarice dan penggantinya Hillary Clinton sempat ke Solo untuk menengok CIA di atas, dan bertemu dengan Wali Kota Solo tersebut.

Ia juga menjelaskan bagaimana AS memilih Jokowi untuk menggantikan SBY. “Singkat cerita, dari 2014 RI jatuh ke tangan Megawati (anak Soekarno musuh bebuyutan AS) atau Prabowo (dicap sebagai menantu Soeharto, yang membelot dari AS), maka, AS lebih memilih Jokowi untuk dipersiapkan mengganti SBY di tahun 2014 nantinya,” bebernya.

Terakhir, Daryoko menceritakan tentang peran Luhut BP yang ditunjuk oleh CIA untuk mendampingi Jokowi.

“Kemudian CIA menunjuk Luhut Binsar P guna mendampingi Jokowi lewat modus kerja sama bisnis mebel, yang dimulai tahun 2005. Di sinilah peran Luhut BP sebagai contact person CIA dalam mendampingi Jokowi melewati road mapping Solo 1 – DKI 1 – RI 1,” pungkasnya.[] Nur Salamah

Share artikel ini: