Invest: Aset PLN Dijual, NKRI Tak Miliki Kedaulatan Energi Lagi

Mediaumat.id – Koordinator Valuation for Energy and Infrastructure (Invest) Ahmad Daryoko menyatakan bahwa NKRI tidak memiliki kedaulatan energi lagi.

“Untuk mewujudkan kedaulatan energi justru dengan menjual aset negara (PLN) atau menginternasionalisasi PLN menjadi Shenhua, Huadian, Chengda, GE, Marubeni, Itechu, taipan 9 naga dan lain-lain. Sehingga NKRI tidak memiliki kedaulatan energi lagi,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Senin (9/5/2022).

Salah satu akibatnya, tarif listrik menjadi sangat mahal, paling tidak sudah melonjak tiga kali lipatnya. Namun masih ditutupi dengan subsidi demi pencitraan.

“Tarif listrik sebenarnya sudah melonjak minimal tiga kali lipat saat ini. Tetapi untuk pencitraan maka pemerintah masih menutupnya dengan subsidi ratusan triliun dan PLN berpura-pura masih untung Rp5,95 triliun,” paparnya.

Jangan-jangan dulu, lanjut Daryoko, para founding fathers (pendiri negara) yang tergabung di BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) seperti Mr. Dr. Rajiman Widyodiningrat, Ir. Soekarno, Drs. Mochammad Hatta, Prof. Muhammad Yamin, KH. Wahid Hasyim dan lain-lain (62 orang) dalam menyiapkan konsep konsep kemerdekaan targetnya terlalu tinggi?

Ia menilai bahwa para founding fathers itu menetapkan visi Indonesia layaknya Jepang. “Beliau-beliau di atas menetapkan visi/ideologi Indonesia seperti Jepang yaitu menjadi negara yang modern, mandiri, bersatu dan berdaulat,” bebernya.

Menurut Daryoko, ternyata para penerus tidak memiliki visi yang sama. Justru sebaliknya hanya memiliki kualitas sekelas makelar.

“Eh enggak tahunya para penerus the founding fathers cuma memiliki mutu sekelas makelar atau  broker,” pungkasnya.[] Nur Salamah

Share artikel ini: