Mediaumat.news – Terkait pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang meminta pemuka agama Islam di Prancis menyetujui perjanjian bahwa Islam bukan agama politik, Pengamat Politik Internasional Umar Syarifudin mengatakan bahwa pemerintah Prancis sedang mengintimidasi kaum Muslim di Prancis untuk meninggalkan keimanan mereka.
“Kita melihat bahwa pemerintah Prancis sekarang secara agresif juga melakukan kampanye untuk memusuhi Islam melalui media caranya adalah mengintimidasi kaum Muslimin untuk meninggalkan keimanan mereka,” ujarnya dalam acara Kabar Malam, Sabtu (21/11/2020) di kanal YouTube Khilafah Channel.
Menurut Umar, sistem politik Prancis hari ini cenderung meningkat mengidap spirit fobia Islam, masyarakat Prancis digiring pada satu keyakinan bahwa setiap Muslim ketika menjadi lebih Islami akan berpotensi menjadi ancaman.
Alasan itulah, menurut Umar, yang menjadi dasar pembuatan kebijakan deradikalisasi Prancis tujuannya agar kaum Muslim Prancis menyesuaikan diri dengan standar liberalisme pemerintah Prancis sehingga akan membuat kaum Muslimin berislam setengah-setengah dan bahkan menjadi liberal.
Ia melihat kultur politik Macron tampaknya sedang mencoba untuk membentuk Islam versi Prancis yaitu Islam tanpa jihad, Islam tanpa khilafah dan Islam tanpa penerapan syariat Islam secara kaffah.
“Maka kita bisa melihat secara tendensius Macron menyerang Islam dan mengatakan Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis,” pungkasnya.[] Agung Sumartono