Intelektual Muslim Jatim: Yang Menakutkan itu Liberalisme, Bukan Syariah!
Mediaumat.news – Malang (25/11). Sekitar 40 intelektual muslim dari sejumlah kota di Jawa Timur berkumpul di salah satu hotel di kota Malang pada Minggu (25/11/2018). Mereka hadir dan berpartisipasi aktif dalam diskusi terbatas yang digawangi oleh Malang Intellectual Club. Tema hangat yang dibahas adalah “Siapa Genderuwo yang Menghantui Indonesia?”
Acara ini menghadirkan Keynote Speaker Dr. Rizal Taufikurahman, Peneliti Institute for Development of Economics and Finances “INDEF”, Jakarta. Dalam diskusi
ini mengemuka bahwa hegemoni ekonomi super liberal menjadi genderuwo (hantu) yang mengancam Indonesia. Stagnasi pertumbuhan ekonomi 5,17%, depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terendah dalam sejarah rupiah, inflasi yang menguat termasuk dalam bahan pangan, dan kenaikan utang negara hingga berjumlah lebih dari 4 ribu trilyun rupiah ini, menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi Indonesia.
Kemudian, keran investasi asing terus diperbesar. Termasuk dibukanya 54 bidang usaha untuk investasi asing sebesar 100% melalui paket kebijakan ekonomi terbaru. Hal ini akan menyuntik mati para pelaku usaha pribumi.
Sementara itu tudingan negatif terhadap syariah, termasuk ekonomi syariah dan perda syariah, disinyalir lahir dari para pemegang kapital yang terganggu kepentingan ekonominya. Aturan syariah sesungguhnya justru menjadi penjaga Indonesia dari kehancuran dan hegemoni ekonomi super liberal yang dikendalikan oleh negara-negara kapitalis Barat dan Timur. Riuh rendah pertarungan politik akhir-akhir ini sejatinya adalah pertarungan hegemoni antara “gajah” kapitalis Barat dan Timur ini, sementara rakyat akan menjadi “pelanduk” yang mati di tengah-tengah.
Diskusi ini ditutup dengan komitmen bahwa intelektual muslim tidak boleh menjadi korban, bahkan pelaku liberalisme ekonomi dan politik ini. Justru, intelektual muslim harus berada di garda terdepan untuk menyelamatkan rakyat dari bahaya riil liberalisme dan kapitalisme. []yw