Inilah Tanggapan Hizbut Tahrir Terkait Pidato Trump Akui Al Quds Sebagai Ibu Kota Israel

Pidato presiden Amerika Serikat Donald Trump  pada Kamis (7/12) yang mengakui kota al-Quds (Yerusalem) sebagai ibu kota negara Israel menuai banyak kecaman dari berbgagai pihak. Menanggapi pidato tersebut Hizbut Tahrir mengeluarkan selebaran yang juga dipublikasikan di situs kantor Media Hizbut Tahrir. Berikut isi selebaran tersebut:

 

Pengumuman Trump Tanpa Pergerakan Para Penguasa Menghadangnya Merupakan Tamparan Keras Terhadap Punggung Mereka

Sungguh Hal itu Menanggalkan dari Mereka Hingga Daun Murbei Yang Menutupi Aurat Mereka …!

Trump malam ini 7/12/2017 mengumumkan pengakuan bahwa al-Quds (Yerusalem) adalah ibu kota negara Yahudi: “presiden Amerika Donald Trump dalam pidatonya dari Gedung Putih pada Rabu mengakui al-Quds (Yerusalem) ibukota untuk Israel. Dia memerintahkan kementerian luar negeri mempersiapkan pemindahan kedubes AS dari Tel Aviv ke al-Quds dan memulai kontrak dengan para arsitek… Trump menambahkan: “saya memenuhi janji yang saya buat dengan mengakui al-Quds ibukota untuk Israel” (al-‘Arabiyah.net, 6/12/2017)… Yang sangat aneh dan mengherankan bahwa sebelum pengumuman itu Trump melakukan komunikasi dengan mayoritas penguasa di negeri Islam yang berkoar-koar tentang al-Quds dan al-Aqsha. Trump berkomunikasi dengan Salman, Abbas, Abdullah, as-Sisi, Muhammad VI … Trump memberitahu mereka bahwa dia akan mengumumkan pengakuannya dalam pidatonya beberapa jam setelah itu… Meski demikian, semua penguasa itu diam seribu bahasa layaknya orang mati atau malah jauh lebih buruk lagi!

Benar, Trump diktator dungu, musuh Islam dan kaum Muslim, telah memenuhi janjinya kepada Yahudi. Jadi kekufuran itu merupakan agama yang satu. Tidak aneh bahwa kaum kafir saling menolong satu sama lain. Akan tetapi yang aneh dan mengherankan bahwa para penguasa di negeri kaum Muslim pro kepada kaum kafir itu tanpa peduli bahwa mereka akan menjadi seperti firman Allah:

﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ﴾

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim (TQS al-Maidah [5]: 51).

 

Wahai kaum Muslim.

Amerika dahulu telah mengakui negara Yahudi pada tahun 1948. Setelah itu Amerika mendukungnya. Para penguasa negeri kaum Muslim diam, bahkan membenarkan Amerika! Mereka hina dan diliputi kehinaan…

Entitas Yahudi menyempurnakan pendudukan atas Palestina yang tersisa dan al-Quds pada tahun 1967. Demikian juga Amerika mendukung pendudukan ini, dan para penguasa juga diam seribu bahasa. Bahkan mereka mengambil Amerika sebagai kawan amat dekat dan menjadikan Amerika sebagai mediator solusi dengan entitas Yahudi… Maka mereka hina dan diliputi kehinaan…

Mereka melakukan penyesatan, menipu dan memperdaya bahwa Amerika akan menekan negara Yahudi dan memberi mereka sesuatu yang di atasnya mereka dirikan negara meski dilucuti senjatanya dan al-Quds timur menjadi ibu kota untuk mereka… Lalu mereka hina dalam apa yang mereka tipudayakan dan mereka tidak menipu kecuali diri mereka sendiri dan orang yang kehilangan mata dan penglihatan… Maka mereka hina dan diliputi keraguan…

Dan ini sekarang Amerika melalui lisan Trump mengumumkan pengakuannya bahwa al-Quds yang merupakan bumi isra’ dan mikraj, kiblat pertama kaum Muslim, tempat suci ketiga, Amerika mengumumkannya dengan timur dan baratnya sebagai ibukota untuk entitas Yahudi… Trump berkomunikasi dengan para penguasa itu sebelum pengumuman tanpa memberi mereka nilai dan tak memperhitungkan sedikitpun erangan mereka bahwa al-Quds memiliki posisi dalam diri mereka, Trump berkomunikasi dengan mereka lebih dahulu sebelum pengumumannya. Bahkan sebagai tambahan dalam kehinaan dan pelecehan, Trump mengumumkan dalam pidato pengakuannya itu bahwa dia akan mengirimkan wakilnya untuk bertukar senyum dengan para penguasa itu. “Trump mengumumkan bahwa wakilnya Mike Pence akan sampai ke Timur Tengah dalam beberapa hari mendatang …” (al-‘Arabiyah.net, 6/12/2017). Benarlah seperti yang dikatakan:

Siapa yang lemah memudahkan kehinaan terhadapnya … Luka tidak menyakitkan lagi bagi mayat

Wahai kaum Muslim: apakah dua orang berakal akan berbeda pendapat atas tatacara pembebasan Palestina dari cengkeraman Yahudi? Apakah dua orang berakal berbeda pendapat atas bagaimana perlakuan terhadap Yahudi dan semisalnya dari negara-negara pendukung Yahudi? Bukankah pembebasan Palestina adalah dengan Anda gerakkan pasukan untuk memerangi entitas itu guna mematahkan punggungnya dengan tangan-tangan Anda.

﴿قَاتِلُوهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ بِأَيْدِيكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنْصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ﴾

Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman (TQS at-Tawbah [9]: 14).

 

Bukankah begitu pembebasan Palestina? Bukankah pembebasan Palestina terjadi dengan mengambil keadaan perang riil dengan negara-negara pendukung entitas Yahudi? Bukankah ini adalah perintah Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana dengan mengeluarkan orang-orang yang menduduki tanah Islam dan mengeluarkan warganya dari tanah itu?

﴿وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ﴾

“dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu“ (TQS al-Baqarah [2]: 191).

 

Bukankah ini adalah perintah Allah terhadap negara-negara pendukung Yahudi yang menduduki tanah Islam dan mengusir warganya dari sana?

﴿إِنَّمَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَأَخْرَجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوا عَلَى إِخْرَاجِكُمْ أَنْ تَوَلَّوْهُمْ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ﴾

Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim (TQS al-Mumtahanah [60]: 9).

 

Bukankah ini adalah kebenaran yang dipahami oleh setiap orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya?

Wahai kaum Muslim, wahai pasukan di negeri kaum Muslim: sungguh diamnya para penguasa terhadap pendudukan Yahudi atas sebagian besar Palestina pada tahun 1948 dan tidak digerakkannya pasukan untuk memerangi mereka dan mengembalikan bagian dari Palestina yang diduduki itu merupakan kejahatan yang besar … Diamnya para penguasa terhadap pendudukan Yahudi atas Palestina yang tersisa pada tahun 1967 dan tidak digerakkannya pasukan untuk mengembalikan seluruh Palestina dari cengkeraman Yahudi merupakan kejahatan yang lebih serius dan lebih besar… Dan tidak diambilnya keadaan perang riil dengan negara-negara yang mendukung entitas Yahudi juga tidak lebih kecil kejahatannya… Dan membenarkan negara-negara itu dan loyal kepadanya merupakan pengkhianatan kepada Allah, rasul-Nya dan kaum Mukmin.

Sungguh Trump telah menelanjangi para penguasa itu. Trump menanggalkan helai daun terakhir yang menutupi aurat mereka dengan diamnya mereka terhadap ucapan Trump yang hitam itu… Lalu bagaimana mereka bisa tetap memiliki kekuasaan atas negeri kaum Muslim?! Maka hendaknya pasukan bergerak dan menggilas para ruwaibidhah itu dengan kaki-kaki mereka jika para ruwaibidhah itu menghalangi pergerakan pasukan untuk memerangi musuh-musuhnya yang menduduki bumi yang diberkahi dan tidak mengambil keadaan perang riil dengan negara-negara pendukung entitas itu… Sepantasnya kaum Muslim dan pasukan mereka menjatuhkan para penguasa itu dan menegakkan daulah Islam: al-Khilafah ar-Rasyidah, dan berikutnya negara terbesar dari negara kafir imperialis pun tidak akan berani lancang menginjak tanah kaum Muslim atau menimpakan suatu keburukan terhadap mereka… apalagi entitas Yahudi yang ditimpakan kepada mereka kenistaan dan kehinaan.

﴿وَإِنْ يُقَاتِلُوكُمْ يُوَلُّوكُمُ الْأَدْبَارَ ثُمَّ لَا يُنْصَرُونَ

dan jika mereka berperang dengan kamu, pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang (kalah). Kemudian mereka tidak mendapat pertolongan (TQS Ali Imran [3]: 111).

 

Wahai kaum Muslim, wahai pasukan di negeri kaum Muslim:

Sesungguhnya Hizbut Tahrir, pelopor yang tidak membohongi warganya, memperingatkan Anda dari sikap diam terhadap kejahatan-kejahatan para penguasa dan pengkhianatan mereka, dan agar Anda tidak sampai terpedaya oleh penyesatan dan kedustaan mereka setelah hari ini. Ketahuilah bahwa akibat diam tidak berhenti pada terlantarnya Palestina, bahkan juga selain Palestina… Sungguh tidak tersisa lagi hujjah bahkan semi hujjah dalam menaati para penguasa ruwaibidhah pengkhianat itu… Tidak tersisa lagi udzur untuk taat kepada perintah para penguasa yang menghalangi mereka dari melenyapkan entitas Yahudi dan mengembalikan bumi yang diberkahi ke pangkuan dar al-Islam… Sungguh menaati mereka dalam kondisi ini akan menjerumuskan Anda dalam kehinaan di dunia dan azab akhirat. Tidak akan bermanfaat bagi Anda ucapan kelompok Anda sebelumnya bahwa mereka menaati para pembesar mereka, bahkan akibat ucapan menyesatkan itu adalah keburukan.

﴿وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا﴾

“Dan mereka berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar)” (TQS al-Ahzab [33]: 67).

 

Benar, menaati para penguasa sufaha’ itu akibatnya adalah kesesatan dan kehinaan di dunia dan azab pedih di akhirat. Mereka adalah para penguasa yang berjalan di atas kedustaan, pengkhianatan, kesesatan dan penyesatan. Dari Jabir bin Abdullah: bahwa Nabi saw bersabda kepada Ka’ab bin ‘Ujrah:

أَعَاذَكَ اللَّهُ مِنْ إِمَارَةِ السُّفَهَاءِ. قَالَ: وَمَا إِمَارَةُ السُّفَهَاءِ؟ قَالَ: أُمَرَاءُ يَكُونُونَ بَعْدِي لَا يَقْتَدُونَ بِهَدْيِي وَلَا يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِي، فَمَنْ صَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَأُولَئِكَ لَيْسُوا مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُمْ وَلَا يَرِدُوا عَلَيَّ حَوْضِي، وَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَأُولَئِكَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُمْ وَسَيَرِدُوا عَلَيَّ حَوْضِي»أخرجه أحمد في مسنده

“Aku memintakan perlindungan untukmu dari kepemimpinan sufaha’. Ka’ab berkata: “apa kepemimpinan sufaha’ itu?” Beliau bersabda: “para pemimpin yang ada setelahku, mereka tidak menjadikan petunjukku sebagai petunjuk dan tidak meneladani sunnahku. Maka siapa saja yang membenarkan kedustaan mereka dan menolong mereka atas kezaliman mereka maka mereka bukan bagian dari golonganku dan aku bukan dari golongan mereka dan mereka tidak merasakan telaga bersamaku, sebalikya siapa saja yang tidak membenarkan kedustaan mereka dan tidak menolong mereka atas kezaliman mereka maka mereka bagian dari golonganku dan aku bagian dari golongan mereka dan mereka akan merasakan kenikmatan telaga bersamaku” (HR Ahmad di Musnadnya).

 

Maka bersegeralah wahai kaum Musim berjuang serius untuk melenyapkan kekuasaan mereka. Dirikanlah kekuasaan Islam maka kalian mulia di dunia dan akhirat.

﴿وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ * بِنَصْرِ اللَّهِ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ﴾

“Pada hari kemenangan itu bergembiralah kaum Mukmin karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang Dia kehendaki dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Penyayang” (TQS ar-Rum [30]: 4-5).

 

19 Rabiul Awal 1439 H

7 Desember 2017 M

 

Hizbut Tahrir

http://hizb-ut-tahrir.info/ar/index.php/leaflets/hizb/48150.html

Share artikel ini: