Inilah Sosok dalam Cerita Film JKDN 2 yang Diangkat Jadi Pahlawan Nasional

 Inilah Sosok dalam Cerita Film JKDN 2 yang Diangkat Jadi Pahlawan Nasional

Mediaumat.id – Mengaitkan Film Dokumenter Jejak Khilafah Di Nusantara 2 (JKDN 2) dengan peringatan Hari Pahlawan, Sutradara Film JKDN 2 Nicko Pandawa mengatakan bahwa ada sosok yang diceritakan dalam film JKDN2 yang telah diangkat menjadi Pahlawan Nasional tanggal 10 November 2021.

“Sebenarnya baru-baru ini ada sebuah berita yang menarik yang dia itu mengangkat sosok pahlawan yang diceritakan di film JKDN dan baru tanggal 10 November kemarin diangkat sebagai Pahlawan Nasional, dia itu adalah Imam Raden Aria Wangsakara,” ujarnya dalam acara Talk Show Sejarah: Mengungkap Akar Sejarah Perjuangan Bangsa yang Terkaburkan, Ahad (14/11/2021) secara daring di kanal YouTube Khilafah Channel.

Nicko mengatakan, Raden Aria Wangsakara adalah seorang tokoh dari Kesultanan Banten. Raden Aria Wangsakara selain memperjuangkan Islam melawan penjajah, ternyata tokoh inilah yang menyambungkan antara kesultanan-kesultanan di Nusantara dengan Khilafah Utsmaniah.

“Jadi seorang tokoh nasional, pahlawan nasional yang ternyata bukan hanya dalam lingkup nasional semata, tapi juga internasional untuk dunia Islam,” ucap Nicko.

Nicko menceritakan, pada suatu masa ketika kesultan-kesultanan Islam di Nusantara yang diwakili oleh Kesultanan Banten, Mataram dan Makassar sedang berjaya. Pada masa itu juga Sultan Abu Mafakir penguasa Banten berinisiatif mengikatkan kekuasaan Banten dengan Kekhilafahan Utsmaniah melalui Syarif Makkah.

Oleh karena itu, diutuslah Raden Aria Wangsakara menemui Syarif Makkah yang juga merupakan Gubernur Utsmani di Hijaz. Ketika menemui Syarif Makkah, selain mewakili Banten ternyata Raden Aria Wangsakara juga mewakili Kesultanan Mataram dan Kesultanan Makassar.

Sehingga berkat jasa Raden Aria Wangsakara inilah Kesultanan Banten, Mataram dan Makassar  resmi menjadi bagian dari Khilafah Utsmaniah.

“Jadi di sini kita bisa menangkap sebuah peran yang sangat luar biasa dari Raden Aria Wangsakara,” pungkas Nicko.[] Agung Sumartono

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *