Mediaumat.news – Mata uang kripto (CC/criptocurrency) yang mulai tenar di Indonesia saat ini sebagai ‘aset komoditas’ seperti yang dikatakan oleh Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga dinilai memiliki beberapa kekurangan. “CC memiliki beberapa kekurangan sebagai mata uang yang ideal,” ujar Peneliti Forum Analisis dan Kajian Kebijakan untuk Transparansi Anggaran (FAKKTA) Muhammad Ishak kepada Mediaumat.news, Rabu (6/6/2021).
Menurutnya, kekurangan CC adalah nilainya sangat fluktuatif, tidak stabil. “Selain itu, tidak likuid, tidak bisa dikonversi ke dalam bentuk fisik, sehingga akan menyulitkan transaksi tunai,” jelasnya.
Kekurangan lainnya, menurut Ishak, penggunaannya terbatas karena sangat bergantung pada jaringan sistem internet.
Bahkan, ia menambahkan, dari tingkat keamanannya sangat mengkhawatirkan karena mudah untuk dibobol, perlu biaya tinggi untuk mendapatkan keamanan yang tinggi. “Tentu ini merepotkan bagi investor yang bermodal terbatas,” ungkapnya.
Karena itu, menurut Ishak, mata uang yang paling ideal adalah emas dan perak. Karena secara fisik, tahan lama, dapat diterima dan ditransaksikan oleh siapa pun, nilainya bergantung pada fisiknya sendiri dan pertumbuhan produksinya cenderung stabil. “Sehingga dalam sejarah penggunaan mata uang emas, inflasi rendah, pertukaran antar mata uang yang berbasis emas dan perak juga stabil, sehingga berdampak positif bagi ekonomi,” pungkasnya.[] Ade Sunandar