Inilah Alasan Israel Kerap Serang Muslim Palestina

Mediaumat.id – Magister Kajian Timur Tengah dan Islam Iranti Mantasari BA.IR, M.Si. mengungkap penyebab Israel sering sekali menyerang Muslim Palestina yang beribadah di Masjidilaqsa.

“Ada dua alasan yang menurut saya, menjadi penyebab kenapa Israel sering sekali menyerang Muslim Palestina yang beribadah di Masjidilaqsa,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Selasa (19/4/2022).

Pertama, karena itu merupakan pandangan ideologis dari kaum Yahudi. “Pandangan ideologis di sini maksudnya adalah pandangan agama mereka bahwa kompleks Masjidilaqsa merupakan bagian dari kitab suci, kawasan suci dari kaum Yahudi,” ujarnya.

Dari pandangan yang seperti ini, kata Iranti, Yahudi merasa bahwa siapapun, khususnya kaum Muslim yang berdoa yang beribadah di Kompleks Masjidilaqsa itu tidak pantas untuk melakukan hal tersebut karena itu adalah tempat suci mereka sehingga mereka tidak segan-segan untuk mengusir kaum Muslim yang sedang beribadah di sana bahkan dengan menggunakan cara-cara yang keras yakni menyerang secara fisik. “Jadi ini adalah pandangan agama mereka karena mereka merasa kawasan tersebut adalah kawasan milik mereka, kawasan suci mereka,” tegasnya.

Kedua, karena kebencian Yahudi sendiri dan keinginan untuk menjajah kaum Muslim. “Jadi kalau misalkan kita lihat ke sejarah memang konflik antara kaum Yahudi dan kaum Muslim khususnya yang ada di Palestina atau di Syam itu punya akar sejarah yang panjang sekali,” ungkapnya.

Ia menilai, penjajahan yang dilakukan oleh kaum Yahudi terhadap kaum Muslim di Palestina menjadi semakin awet dan mereka juga tidak takut untuk melakukan penyerangan tersebut karena pada faktanya hingga hari ini mereka pun masih bisa tetap eksis. “Tidak mendapatkan penolakan bahkan hanya berupa kecaman-kecaman dari negara-negara besar,” katanya.

Tak Ada

Menurutnya, tidak ada penguasa negeri Muslim yang dapat menghentikan kekejiaan Yahudi selama masih menerapkan sistem sekuler. “Dalam sudut pandang sekuler hari ini, tidak ada. Dan tidak akan pernah ada,” tegasnya.

Ia melihat, ada posisi persekutuan siapa mendukung siapa dan siapa melawan siapa. “Israel yang seperti kita pahami dia didukung oleh Amerika dan beberapa negara Barat yang memang memegang kendali di dunia politik internasional. Sehingga penguasa negeri Muslim yang hendak menyetop kekejiaan Israel harus berhadapan dengan negara-negara besar tersebut sementara mereka memiliki juga kepentingan-kepentingan yang sifatnya material atau duniawi,” bebernya.

Khalifah

Sementara dalam sudut pandang Islam, kata Iranti, sebenarnya ada yang bisa menghentikan kekejian Israel. “Siapa itu? Tidak lain tidak bukan adalah khalifah kaum Muslim,” ungkapnya.

Menurutnya, sebagai perisai, khalifah akan berjuang dan melindungi kaum Muslim serta menghentikan genosida yang dilakukan Israel terhadap Muslim Palestina.

“Khalifah tidak terikat pola persekutuan sebagaimana yang disebutkan tadi. Negara khilafah itu independen. Islam dan kaum Muslim adalah kepentingan utamanya. Sehingga ketika ada kehormatan, keselamatan, keamanan, darah kaum Muslim dijatuhkan dengan alasan yang tidak haq, maka khalifah ini tidak segan-segan menerjunkan pasukan atau militernya untuk melawan pihak-pihak yang menyerang Islam dan kaum Muslim,” jelasnya.

Ia mengatakan, yang harus dilakukan kaum Muslim agar dapat menghentikan kebiadaban zionis terlaknat tersebut adalah dengan mengikhtiarkan dan mengupayakan agar khilafah ini hadir di tengah-tengah kaum Muslim. “Khilafah inilah yang nanti, dengan ideologi Islam yang diemban dengan hukum-hukum Qur’an dan Sunnah yang ia pegang untuk menjalankan negara di belahan bumi mana pun, maka itulah yang akan bisa menyelamatkan kaum Muslim di Palestina,” ujarnya.

Selain itu, kata Iranti, umat harus diedukasi bahwa berbagai skema politik, skema resolusi konflik yang hari ini digaungkan oleh peradaban Barat tidak akan memberikan pengaruh terhadap keamanan kaum Muslim di Palestina. “Karena itu masih dalam kerangka sekuler,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it

Share artikel ini: