Mediaumat.news – Pemukulan terhadap Muslimah hamil di Australia dan pembakaran Al-Qur’an di Norwegia merupakan salah satu bukti yang menunjukkan fobia Islam (Islamophobia) di Barat semakin menguat.
“Fobia Islam tidak bisa dilepaskan dari narasi-narasi terus-menerus oleh elite-elite politik terutama dari elite politik yang berlatang belakang sayap kanan atau ultra nasionalis yang sekarang ini mendapat tempat di Eropa. Demikian juga mendapat dukungan di Amerika,” ujar Farid Wadjdi, Pemimpin Redaksi Tabloid Media Umat, saat wawancara live dengan Radio Dakta 107.0 MHz FM Bekasi, Rabu (27/11/2019) pagi.
Menurut Farid, narasi-narasi dari elite-elite politik ini yang terus menyuarakan seolah-olah Islam itu menjadi musuh. Ini yang kemudian menciptakan kondisi tertentu hingga seseorang itu merasa punya legitimasi untuk melakukan persekusi terhadap umat Islam sampai pada level bawah.
“Kalau kita lihat misalkan narasi radikalisme, bukan hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia sekarang itu menyasar selalu kepada Islam,” ungkapnya.
Farid menyebutkan di benak orang yang fobia Islam itu kalau mendengar kata “radikalisme” bisa dipastikan sama seperti apa yang dikatakan oleh Perdana Menteri Inggris saat itu, Tonny Blair, sebagai evil ideology (ideologi setan).
Yang disebut ideologi setan oleh Blair tiada lain adalah umat Islam terutama yang menginginkan penegakkan syariah Islam, yang kedua yang ingin menyatukan umat Islam di bawah naungan khilafah, yang ketiga yang menolak nilai-nilai Barat, yang keempat adalah yang menolak keberadaan penjajah Yahudi di Palestina.
“Jadi kalau kita lihat, narasi-narasi radikalisme ini yang terus-menerus dilakukan rezim atau elite politik di Barat inilah yang memperkuat fobia Islam. Ditambah lagi framing (pembingkaian) dari media massa yang di belakangnya sebagian besarnya adalah pemilik modal kuat pendukung rezim-rezim politik,” tegasnya.
Menurutnya, fobia Islam menguat di Barat tidak bisa dilepaskan dari kondisi kapitalisme dunia sekarang yang sedang mengalami kemerosotan yang sangat luar biasa baik secara ekonomi atau pun politik. Dan ada kecenderungan masyarakat berpaling ke ajaran Islam sebagai satu alternatif.
“Jadi Islamophobia ini upaya untuk mencegah manusia untuk kembali ke ajaran Islam. Maka ajaran Islam itu harus dikriminalkan bahkan dimonsterisasi. Inilah yang bisa kita lihat paling mendasar mengapa fobia Islam sekarang ini kuat di Barat.[] Joko Prasetyo