Ini Bukti Rasulullah SAW Pemimpin Besar Paling Berpengaruh Menurut Peneliti Amerika
Mediaumat.news – Milyaran manusia rela mati demi bela ajarannya walau tak mengenal langsung siapa dirinya merupakan salah satu dari tiga alasan yang menjadikan Nabi Muhammad SAW menjadi tokoh nomor satu dari 100 tokoh besar paling berpengaruh di dunia versi peneliti asal Amerika Michael H. Hart.
“Michael Hart menulis 100 tokoh besar paling berpengaruh dan menempatkan Muhammad pada urutan pertama. Dan buku ini menjadi perdebatan menarik di antara para akademisi, sosiolog, dll. Dan buku ini dihujat habis habisan. Tapi, Michael Hart dan milyaran manusia lainnya rela mati demi ajaran yang disampaikan tanpa mengenal secara langsung siapa Muhammad ini.” ujar Pengamat Kebijakan Publik Dr. Ichsanuddin Noorsy, B.Sc, S.H., M.Si. dalam acara Maulid Nabi-Cinta Nabi Cinta Syariah, Cinta Nabi SAW: Tegakkan Syariah, Wujudkan Keadilan, Lenyapkan Kezaliman, Kamis (29/10/2020) secara daring.
Menurutnya, ini adalah hal yang luar biasa, pengikutnya tidak mengenal langsung siapa Muhammad tapi yakin bahwa ajaran yang dibawanya adalah benar. Hingga akhirnya, pada 2012, buku Michael Hart terbit cetakan ke-2. Dan penganut Injil dan Taurat sekali pun menerima bahwa Muhammad adalah orang paling berpengaruh di dunia.
Alasan kedua, Nabi Muhammad selalu melindungi pengikutnya. Bahkan ketika perang, juga melindungi lawannya. Yang mencerminkan rasa kemanusiaan yang tinggi.
“Muhammad tidak pernah membunuh lawannya walau pedangnya sudah terhunus di leher lawannya. Hingga, orang yang pernah terhunus pedangnya justru menjadi kawannya setelah menyadari rasa kemanusiaan yang tinggi dari Muhammad,” ungkap Noorsy mengungkap alasan Hart sehingga menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai orang nomor satu di dunia.
Alasan ketiga, Rasulullah SAW menunjukkan karakter bahwa pemikiran harus diwujudkan dengan tindakan. Bahwa tindakan harus diwujudkan secara konsisten. “Diyakini dalam pikiran, diwujudkan dengan tindakan, dan konsisten dengan tindakan tersebut. Jadi ada korelasi antara pikiran, ucapan dan perbuatan Rasulullah SAW,” bebernya.
Di era sekarang, lanjut Noorsy, kehidupan penuh deep fake news, maka orang sulit melihat keaslian dari suatu kondisi. Namun, Nabi Muhammad SAW mampu menyampaikan bahwa yang ia sampaikan adalah benar untuk perjalanan hari ini dan ke depan. Ini terjadi 14 abad yang lalu dan hingga hari ini tidak ada yang menggagalkannya.
Noorsy menegaskan hal tersebut bukan semata-mata karena dijamin oleh Allah SWT, tapi juga karena memenuhi kaidah keilmuan.
“Pertama, konsistensi, kedua korelasi antara satu dengan yang lain, ketiga adanya koherensi yang kuat, keempat terkonfirmasi semua. Misal pemimpin bohong, dibuktikan bahwa ia tidak ada apa-apanya. Dalam bahasa Al-Qur’an disebut petunjuk bagi manusia, yang menjelaskan segala sesuatu dan menjadi pembeda antara kebaikan dan keburukan,” pungkasnya.[] Billah Izzul Haq