Inggris Habiskan 204 Juta Dolar untuk Pemakaman Ratunya yang Meninggal
Departemen Keuangan Inggris mengatakan bahwa pemerintah telah menghabiskan total sekitar 161,7 juta poundsterling (204 juta dolar) untuk upacara kenegaraan pada pemakaman Ratu Elizabeth II.
John Glen, Sekretaris Pertama Departemen Keuangan, mengatakan dalam pernyataan tertulis kepada Parlemen: “Prioritas pemerintah adalah membuat masalah ini berjalan lancar dan dengan tingkat keagungan yang sesuai, sambil memastikan keselamatan dan keamanan publik dalam semua keadaan,” (skynewsarabia.com, 19/5/2023).
Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah orang miskin di antara rakyatnya, sebab jumlah orang miskin di Inggris sekitar 13,4 juta orang, atau 21,6%, menurut statistik 2020-2021.
Lebih dari seperlima rakyatnya miskin, sedangkan kelas penguasa, yang terdiri dari keluarga kerajaan, bangsawan, dan keluarga kaya, menyumbang sebagian besar uang dan kekayaan Inggris.
Kelas ini ingin melestarikan kekayaannya dengan mempertahankan kepemilikan, dan pada saat yang sama kelas ini ingin tampil seolah-olah Inggris masih merupakan sebuah kerajaan dan adidaya, meskipun dalam keadaan lemah, kurus, lapuk dan keropos.
Perlu dicatat bahwa banyak masalah dunia berada di balik kebijakan jahatnya, yang merupakan negara pertama di dunia sebelum Perang Dunia II, terutama kejahatannya yang telah menghancurkan Khilafah dan memecah belah negeri-negeri Islam, serta menyerahkan Palestina kepada Yahudi dan tetap bersekongkol melawan kaum Muslim hingga saat ini (hizb-ut-tahrir.info, 20/5/2023).