Indonesia Jadi Penengah Konflik di Afghanistan, Pengamat: Saya Pesimis
Mediaumat.news – Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana pesimis Indonesia yang diwakili Jusuf Kalla bisa berhasil menjadi penengah dalam konflik di Afghanistan.
“Sehingga itulah yang saya melihat kenapa Indonesia yang didorong. Walaupun saya pesimistis itu bisa diterima oleh Taliban,” ujarnya dalam acara Kabar Malam, Kamis (24/12/2020) di kanal YouTube Khilafah Channel.
Menurut Budi, perdamaian ini adalah inisiatif dari pemerintah Afghanistan yang justru tidak menguasai secara penuh wilayah Afghanistan. Secara fakta 70 persen wilayah Afghanistan itu di kuasai oleh Taliban.
Budi mengatakan, upaya perdamaian yang dilakukan Jusuf Kalla salah satu isunya adalah mencari bentuk negara Islam yang bisa diterima semua pihak. Dan Indonesia dijadikan role model negara Islam yang lebih pluralistik. Indonesia dianggap negara penduduknya mayoritas Muslim tapi tidak sekonservatif dalam Islam.
Padahal keinginan Taliban dari dulu tidak berubah yaitu ingin membuat konsep negara Islam untuk wilayah Afghanistan seperti yang dulu mereka deklarasikan.
Ia melihat sumber konflik di Afghanistan bila dirunut pada situasi terakhir tentu tidak terlepas dari keinginan untuk melakukan perubahan kondisi pemerintahan yang dipaksakan oleh Amerika dengan berbagai dalih, yang awalnya dikuasai oleh Taliban.
Budi mengingatkan ketika dulu Taliban berkuasa, di Afghanistan damai tidak ada konflik. Tapi dunia Internasional melakukan kritik karena Afghanistan memberlakukan syariat Islam. “Padahal mayoritas dari masyarakat Afghanistan itu ingin menegakkan negara Islam di sana,” pungkasnya.[] Agung Sumartono