India Menutup 600 Sekolah Islam, Pengamat: Kebencian Rezim India Terhadap Islam Secara Terbuka
Mediaumat.news – Merespon penutupan 600 sekolah Islam di Assam India, Pengamat Politik Luar Negeri Umar Syarifudin menyebut rezim India sangat terbuka tentang kebencian mereka terhadap Islam.
“Berita itu memuakkan dan mengisi hati kita dengan kemarahan. Tetapi kita tidak perlu terkejut. Rezim India sangat terbuka tentang kebencian mereka terhadap Islam,” ujarnya ketika dihubungi Mediaumat.news, Sabtu (09/01/2021).
Menurut Umar, yang perlu dipertanyakan adalah bukan mengapa rezim non-Muslim membenci Islam, tetapi mengapa rezim Muslim tidak melakukan sesuatu yang lebih untuk menghentikannya.
Ia mengutip firman Allah SWT terkait kebencian orang musyrik kepada Islam:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya” (TQS Ali Imran [3]: 118).
Ia mengatakan belum mendengar suara keras kritik internasional terhadap keputusan India untuk menargetkan minoritas Muslim India, dan juga tidak ada yang mengambil langkah untuk menghentikannya.
Menurutnya banyak analis politik percaya bahwa alasan negara-negara Muslim tidak melakukan apa pun untuk menghentikannya adalah karena masalah keuangan. Mereka takut, bahwa berbicara akan membahayakan hubungan ekonomi mereka dengan India.
Ia membandingkan ini dengan kisah para pemimpin Muslim di masa lalu di bawah Khilafah. Seperti kisah Khalifah al-Mu’tashim, yang mengirim pasukan setelah seorang wanita memanggil namanya, ketika tentara Romawi menyerang kota tempat wanita itu tinggal. Khalifah al-Mu’tashim kemudian secara pribadi membebaskan wanita itu setelah tentara Romawi dikalahkan.
Umar mengingatkan bahwa umat Islam perlu menyadari kalau tidak dapat bergantung pada sistem saat ini untuk keselamatan dan keamanannya. Umat Islam perlu membangun kembali negara Islam, melalui metode Nabi SAW.
“Sebab hanya dengan begitu saudara-saudari Muslim kita akan menerima keadilan dan keselamatan yang pantas mereka terima. Kita tidak dapat berharap perlindungan atas saudara-saudari Muslim kita di bawah sistem saat ini,” pungkasnya.[] Agung Sumartono