Indef: UMKM Penggerak Ekonomi yang Besar, Tapi Bukan Prioritas Kebijakan Perbaikan Ekonomi
Mediaumat.news – Kepala Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rizal Taufikurrahman menilai usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) adalah penggerak ekonomi yang sangat besar di Indonesia, tapi UMKM tidak dijadikan prioritas untuk perbaikan ekonomi.
“Di Indonesia ini yang menggerakkan ekonomi yang sangat besar adalah UMKM,” ujarnya dalam acara Kabar Malam, Selasa (08/12/2020) di kanal YouTube Khilafah Channel.
Ia memandang, siklus bisnis ekonomi Indonesia memang masih belum pro terhadap UMKM meskipun ada lembaga atau kementrian yang khusus menangani.
“Artinya kebijakan untuk mendorong perbaikan ekonomi kita sebagai bentuk nilai tambah dari PDB, nampaknya UMKM itu bukan menjadi prioritas,” ucapnya.
Rizal menyebut, UMKM selain sebagai kontributor terbesar dalam penyerapan tenaga kerja, UMKM memiliki kontribusi terhadap product domestic bruto (PDB) juga sangat signifikan.
“Ada data ya, katakanlah misalnya, dari Kementerian UMKM dijelaskan kontribusi UMKM terhadap PDB dari tahun 2018 sampai 2020 bahkan hampir mencapai 61%, ini menunjukkan bahwa UMKM punya kontribusi yang sangat signifikan,” bebernya.
Rizal mengatakan, dalam kondisi pandemi saat ini UMKM sangat terpukul, jumlah produksinya atau jumlah output yang dihasilkan dari UMKM ini langsung drop di kisaran hampir 80%.
Rizal berpendapat, mestinya UMKM ini diberikan keleluasaan terkait masalah permodalan dan aksesibilitas perizinan, karena banyak sekali UMKM itu keterbatasannya adalah modal dan perizinan.
Menurutnya, kalau pemerintah memang serius mendorong agar produk UMKM memiliki daya saing lebih, maka pemerintah harus mendorong kebijakan pembatasan impor karena akan berpengaruh terhadap daya saing.
“UMKM ini saya kira harus dijadikan modal dalam konteks modal ekonomi kita di dalam mendorong perbaikan ekonomi yang sedang dalam kondisi resesi sekarang,” pungkasnya. [] Agung Sumartono