Indef: Pindah IKN Tak Mendorong Peningkatan Kinerja Industri

Mediaumat.id – Head of Center of Macroeconomics and Finance Indef Dr. Rizal Taufikurrahman menyatakan pemindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Penajam tidak akan mendorong peningkatan kinerja industri.

“Dampak terhadap dorongan industrialisasi ini tidak akan mendorong dan meningkatkan kinerja industri kita, ya utamanya industri yang memiliki nilai tambah yang paling tinggi yaitu industri manufaktur,” ujarnya dalam Forum Group Discussion (FGD)#28 Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB), IKN: Analisis Kritis Multidisiplin, Sabtu (12/2/2022) di kanal YouTube FDMPB.

Dalam jangka pendek, lanjut Rizal, kemungkinan industri-industri yang akan berdampak positif hanyalah industri yang sangat dekat dengan infrastruktur pembangunan. Apalagi jangka panjang ini jauh lebih parah lagi. “Ya, hanya beberapa sektor saja yang nanti akan tumbuh terutama yang menopang kehidupan di IKN nanti yang berbasis pangan dan juga energi begitu,” bebernya.

Itu pun, beber Rizal, memberikan dorongan terhadap pembentukan nilai tambahnya juga sangat kecil, bahkan produk sekunder atau barang-barang primer dan juga sekundernya bahkan menjadi intermediate goods dalam konteks ekonomi ini juga akan semakin turun.

Ia memandang, tidak banyak harapan untuk mendorong ekonomi dari IKN. Termasuk juga penyerapan tenaga kerja untuk sektor-sektor tertentu akan berdampak dalam konteks penyerapan, terutama untuk pangan, tekstil, mineral, dan air.

Kemudian, terang Rizal, inflasi juga di setiap provinsi, dari Kalimantan Timur kemudian Kalimantan Utara karena ini bagian dari 1 provinsi awalnya. Sehingga nanti interaksi kedua provinsi ini juga cukup kuat dan inflasi juga akan lebih cepat terjadi di sana.

“Karena, bayangkan saja, apa kebutuhan dari berbagai komoditas baik pangan non pangan yang mendorong terhadap konstruksi juga akan semakin meningkat. Apalagi ketergantungan impor dari luar negeri maupun dari provinsi selain Kalimantan Timur juga semakin kuat dan ini tentu akan mendorong inflasi di sana,” pungkasnya.[] Sri Astuti

Share artikel ini: