Indef Pertanyakan Urgensi Tapera

Mediaumat.info – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Dr. Rizal Taufikurrahman mempertanyakan urgensi pemberlakuan program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

“Yang justru kita tanyakan urgensi dari Tapera ini,” ujarnya dalam diskusi Tapera: Tambah Penderitaan Rakyat, Ahad (9/6/2024) di kanal YouTube Media Umat.

Karena, jelasnya, saat ini justru rakyat itu kondisi konsumsinya sedang melandai.

“Bahkan yang paling terkena itu adalah pendapatan menengah, yang jadi korban dengan kebijakan-kebijakan ini adalah menengah, jadi rumah tangga pendapatan menengah,” tandasnya.

Kalau yang miskin, lanjutnya, memang sudah sulit, lebih sulit lagi dari yang menengah.

Ia pun membandingkan dengan rumah tangga pendapatan atas. “Kalau yang atas, relatif aman-aman saja,” ujarnya.

Untuk Siapa?

Rizal mempertanyakan sasaran program Tapera ini sebenarnya untuk siapa. “Ya, untuk pekerja. Siapa pekerja itu? Ya, banyakan menengah posisinya, yang sangat rentan akan miskin, jatuh miskin, sangat miskin, rentan sekali,” imbuhnya.

Menurutnya, jika di lihat dari sisi inflasi, berat sekali pendapatan saat ini, apalagi di tengah harga-harga yang tinggi naik, diiringi kondisi Tapera ini.

Ia mencontohkan kenaikan harga beras yang dipertahankan naik oleh Bapanas (Badan Pangan Nasional), ditambah lagi dengan harga kepokmas (kebutuhan pokok masyarakat), harga pangan strategis.

“Itu juga tidak ada kebijakan yang mendorong untuk turun,” sesalnya.

Terbebani

Rizal memandang rakyat tambah terbebani dengan kebijakan Tapera ini. “Saya kira bukan hanya pekerja swasta, PNS pasti juga merasakan itu (tambah terbebani), bahkan nanti disasar juga mandiri. Mandiri juga akan disasar,” ucapnya.

Indikasi

Rizal menjelaskan beberapa indikasi dengan kebijakan Tapera ini. “Kalau bicara ekonomi, maka tentu konsumsi masyarakat akan semakin terbebani,” ungkapnya.

Akibatnya, lanjut Rizal, terhadap ekonomi juga akan terdegradasi karena pertumbuhan ekonomi juga akan semakin turun.

“Apalagi ada bayang-bayang inflasi diiringi oleh tadi, harga pangan juga tetap naik. Kemudian, beberapa komoditas strategis juga naik, dan ini juga menjadi persoalan,” pungkasnya. [] ‘Aziimatul Azka

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: