Indef: Buka Ekspor Pasir Laut, Kebijakan yang Sangat Berbahaya

Mediaumat.info – Kepala Makro Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Dr. Rizal Taufiqurrahman menilai kebijakan pemerintah membuka ekspor pasir laut sebagai kebijakan yang sangat berbahaya.

“Satu kebijakan yang menurut saya ini sangat membahayakan,” tuturnya dalam diskusi Ekspor Pasir untuk Kepentingan Siapa? di kanal YouTube PAKTA Channel (Pusat Analis Kebijakan Strategis), Senin (23/9/2024).

Menurutnya, kebijakan ekspor pasir laut ini adalah satu kebijakan yang sangat berbahaya karena dipandang akan merusak lingkungan. Kerusakan lingkungan akan jauh lebih besar dibanding dengan pendapatan atau penerimaan yang didapatkan dari hasil penjualan pasir.

“Kalau dilihat dari sisi angka memang nampaknya akan menggiurkan,” ujarnya.

Ia mengingatkan, banyak ahli di bidang ekonomi kelautan juga lingkungan mengatakan bahwa ekspor pasir laut itu akan menyebabkan kerusakan lingkungan dan recovery-nya tidak mudah. Sehingga kebijakan ini akan sangat berbahaya, tidak hanya bicara ekosistem tetapi keanekaragaman hayati juga akan rusak. Dan kalau dihitung keanekaragaman hayati tersebut secara ekonomi akan sangat besar.

“Jadi penerimaan atau penjualan, penerimaan atas penjualan pasir laut jauh lebih rendah dibandingkan dengan risiko yang akan diderita oleh lingkungan kita terutama lingkungan yang langsung direct berhubungan dengan laut atau kemaritiman kita,” jelasnya.

Pemerintah, lanjut Rizal, semestinya mencari sumber pendapatan di saat kondisi bisnis global yang masih tidak pasti, tetapi tidak serta-merta mencari sumber pendapatan untuk menumbuhkan ekonomi dengan cara yang gegabah.

“Masih banyak saya kira cara atau strategi yang bisa dipakai oleh pemerintah untuk mendapatkan pendapatan dan mendorong nilai tambah. Jadi tidak harus dengan melakukan kebijakan yang gegabah ini,” terangnya.

Ia berharap, Presiden Terpilih Prabowo setelah dilantik nanti, meninjau ulang kebijakan ekspor pasir laut ini. [] Ajira

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: