IMuNe: Lengsernya Imran Khan Harus Jadi Pelajaran Penguasa Muslim

Mediaumat.id – Direktur Institut Muslimah Negarawan (IMuNe) Dr. Fika Komara mengatakan dilengserkannya Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dari jabatannya pada Ahad (10/4) sudah seharusnya menjadi pelajaran bagi penguasa Muslim yang mengharapkan dukungan dari kapitalis.

“Sudah seharusnya menjadi pelajaran besar bagi setiap penguasa Muslim yang mengharapkan dukungan dari kapitalis. Pada akhirnya para majikan dan tuannya tidak akan mampu menyelamatkannya, termasuk pejabat yang mengelilinginya,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Selasa (12/4/2022).

Imran Khan dituding tidak becus mengurus perekonomian. Menurut Fika, tudingan tersebut bukan tanpa dasar. Pasalnya, kegemaran Imran Khan mengemis bantuan dan pinjaman asing berbasis riba, sudah bukan rahasia lagi.

“Dalam upaya menstabilkan ekonomi, ia pernah meminjam ke Dana Moneter Internasional (IMF) untuk paket penyelamatan $6 miliar pada 2019,” ungkap Fika.

“Langkah itu dianggap banyak orang sebagai pengkhianatan dari janji pemilihannya untuk tidak pernah mengambil pinjaman dan bantuan asing,” tambahnya.

Fika mengungkap, bahwa rezim Khan juga bekerja sama dengan Cina dalam proyek China-Pakistan Economic Corridor (CPEC) senilai $60 miliar, yang merupakan proyek infrastruktur sejak 2013 bagian dari Belt and Road Initiative (BRI) Cina di Pakistan yang menghubungkan pelabuhan Gwadar, Pakistan di Provinsi Balochistan ke Xinjiang, Cina.

“Inilah akhir tragis seorang Imran Khan yang menyerahkan kedaulatan ekonomi negaranya pada penjajah kapitalis baik dari Barat (AS) maupun Timur (Cina),” ungkapnya.

Karena itu, menurut Fika fenomena Imran Khan ini sangat mungkin terjadi di negeri ini. Apalagi kualitas kepemimpinan di dunia Islam saat ini yang berada dalam jerat ketundukan dan kelemahan pada berbagai skema utang dan pembangunan kapitalistik.

“Seharusnya momen Ramadhan ini adalah momen introspeksi dan refleksi, bahwa kekuasaan oligarki nan zalim tidaklah berumur panjang di dunia. Apalagi di akhirat akan mendapat azab yang pedih,” pungkasnya.[] Ade Sunandar

Share artikel ini: