Impor Sejuta Ton Beras Jelang Panen Raya, Bukti Rusaknya Sistem dan Jahatnya Rezim

Mediaumat.news – Rencana pemerintah yang bakal mengimpor 1 juta ton beras jelang panen raya dinilai Pakar Ekonomi Syariah Dr. Arim Nasim, S.E., M.Si., A.K., sebagai bukti kerusakan sistem kapitalis dan kejahatan rezim. “Ini menunjukkan kerusakan paradigma ekonomi kapitalis dan kejahatan rezimnya,” tuturnya kepada Mediaumat.news, Selasa (16/3/2021).

Arim menilai kerusakan paradigma ekonomi kapitalis disebabkan karena dalam sistem ekonomi kapitalis mempunyai problem ekonomi yakni kelangkaan. “Sehingga solusinya itu menambah persediaan barang tanpa memperhatikan distribusi,” ujarnya.

Menurutnya, tentu kondisi ini sangat ironis di saat jutaan rakyat kelaparan ternyata di gudang bulog ada ratusan ribu ton beras hasil impor rusak. “Bahkan bisa jadi sebagian sudah membusuk karena beras itu hasil impor tahun lalu,” ungkapnya.

Di sisi lain, ia menegaskan hal ini juga menunjukkan kejahatan rezim yang mengizinkan impor beras. “Apalagi impor ini biasanya dilakukan pada saat panen raya. Impor beras pada saat panen raya menjadi harga padi sangat murah, sehingga petani mengalami kerugian,” tandasnya.

Jelas, menurut Arim, kebijaksanaan impor di tengah panen raya, selain tidak berpihak kepada rakyat juga akan membuat negara ini kehilangan kedaulatan pangan karena tergantung kepada impor.

Ia mengungkap alasan di balik rezim ini hobi impor beras. “Karena yang mereka pikirkan itu keuntungan dari impor. Bukan rahasia lagi di balik impor itu ada mafia rente yang mencari keuntungan dari impor beras tersebut,” pungkasnya. [] Achmad Mu’it

Share artikel ini: