Ijtima Ulama Pesisir Malang Selatan: Jangan Takut Perjuangkan Khilafah, Karena Itu Ajaran Islam

 Ijtima Ulama Pesisir Malang Selatan: Jangan Takut Perjuangkan Khilafah, Karena Itu Ajaran Islam

Ijtima’ ulama dan kyai pesisir Malang Selatan, Ahad (15/4/2018), berlangsung dalam nuansa kesejukan. Para ulama, kyai, dan asatidz memadati Pesantren Nurul Hidayah, Bantur Malang Selatan.

Para ulama dan kyai yang hadir dalam ijtima ulama ini adalah KH. Ridloi Pengasuh PP Nurul Hidayah, Kyai Sutikno Ketua Majelis Tadarus Kitab kuning Malang pesisir selatan, Ustadz Maruli Pengasuh Muslimat Al Amin, Ustadz Kusnan Firdaus Pengasuh MT Al Muttaqin, Kyai Ngatemin Pimpinan Jamaah Dzikir Kalimat Tauhid, Ustadz Ma’ruf Pengurus PP Nurul Hidayah, Ustadz Tukiman Ketua Takmir Masjid Baiturrahman Ustadz Marji Ketua Takmir Masjid Miftahul Ulum, Ustadz Turiyono Pengasuh MT Darul Iman, Ust Sukram Pengasuh MT Nurul Hikmah, Ustadz Masykur Pengurus PP Nurul Hidayah, Ustadz Abdurrahim Pengasuh Majelis Qur’an Darul Yaqin, serta puluhan ulama, kyai dan asatidz lain.

Dalam kata sambutannya, KH. Ridho’i pengasuh PP Nurul Hidayah selaku shahibul bait mengingatkan bahwa tugas ulama adalah menegakkan syari’at agama Islam. Baik syariat dalam masalah ibadah sholat, muamalat hingga syariat tentang khilafah. Karena khilafah adalah bagian dari syariat Islam dalam masalah pemerintahan.

“Khilafah adalah hal yang telah maklum dikaji oleh para ulama, kyai, asatidz dan santri di pesantren”. Beliaupun menghimbau kepada semua ulama dan kyai yang hadir untuk tidak ragu apalagi takut ketika mengkaji dan menyampaikan khilafah,” tutur KH Ridho’i.

Lanjutnya, “Ulama sebagai pewaris Nabi SAW wajib untuk berjuang menegakkan agama Allah SWT, bukan hanya dalam perkara sholat, zakat, puasa, haji saja, tetapi syariat Allah dalam perkara muamalah, sosial, politik, juga dalam perkara pemerintahan yakni KHILAFAH pun harus disampaikan. Orang yang enggan berjuang/berjihad menegakkan agama Allah ibarat rumah yang tidak beratap,” pesan beliau dihadapan para ulama dan kyai yang hadir.

Hal itu juga dikuatkan oleh Kyai Bahron Kamal, pengasuh Majlis Dzikir dan Taklim Ihyaul Quluub Singosari.

“Khilafah adalah satu-satunya warisan dan ajaran Rasulullah SAW dalam masalah pemerintahan. Sementara sistem pemerintahan demokrasi dan yang lain bukan ajaran Beliau SAW”, tegas Kyai Bahron.

Sementara dalam sesion shautul ulama Ustad Sul’an, M.Pd pengasuh Majlis Taklim Darussalam Pakis mengingatkan: “Dahulu politik pengaturan urusan masyarakat dijalankan para nabi. Karena sepeninggal Nabi Muhammad SAW tidak ada nabi lagi, maka Beliau berpesan agar politik dijalankan oleh para khalifah. Jadi khalifah dan khilafah adalah ajaran Kanjeng Rasul SAW. Yang menolak khilafah dan khalifah berarti menolak ajaran Kanjeng Nabi”.

Shautul ulama berikutnya dari Kyai Saiful Lutfie pengasuh Majlis Taklim Al Arif Dampit.

“Kita ini dipilih oleh Allah SWT untuk hidup di zaman yang oleh Nabi SAW disebut sebagai zaman mulkan jabriyan agar kita berjuang untuk mewujudkan zaman berikutnya, yakni zaman KHILAFAH ALA MINHAJIN NUBUWWAH “, ungkap beliau secara lugas.

Acara di akhiri doa oleh Kyai Sutikno Ketua Majelis Tadarus Kitab Kuning Malang pesisir selatan, dilanjutkan salam serta peluk hangat di antara para muhadhir sebagai bentuk ukhuwah (persaudaraan) dan saling dukung diantara para ulama dan kyai pesisir selatan malang. []

Sumber: Shoutululama.com

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *