Ijtima’ Ulama Minangkabau: Bendera Tauhid Milik Kaum Muslimin, Pembakaran Kalimat Tauhid Pelecehan atas Simbol Islam

 Ijtima’ Ulama Minangkabau: Bendera Tauhid Milik Kaum Muslimin, Pembakaran Kalimat Tauhid Pelecehan atas Simbol Islam

Tragedi kembali terjadi, masih terngiang di pemikiran kita bersama atas kasus Penistaan Agama oleh Ahok, dan sekarang kejadian yang mirip kembali terjadi yaitu Pembakaran Bendera Tauhid (Arraya) . Mirisnya lagi itu dilakukan di perayaan Hari Santri tepatnya tanggal 22 Oktober 2018 dan pelakunya dari salah satu ormas berpengalaman di negeri ini yang kental dengan Islam yaitu GP Ansor, Banser di bawah naungan Nahdatul Ulama. Sungguh sangat sangat memalukan dan tak masuk nalar kita. Terlebih lagi kejadian pembakaran ini dilakukan dengan penuh sukacita, jingkrak jingkrak dan penuh kebencian yang jelas penuh kesengajaan dan tanpan perasaan bersalah.

Oleh karena itu tepatnya tanggal 28 Oktober 2018 bertepatan tanggal 19 Safar 1440H bertempat di Mesjid An Nur Kaung Gading Pamijahan kurang lebih sekitar 30an Ulama Aswaja dari Pamijahan, Cibungbulang dan Ciampea berkumpul merapatkan barisan menyatakan sikap atas Pembakaran Bendera Arraya oleh pihak Banser. Tampak hadir KH. Maman (ketua BKSPP Kab Bogor), KH Muhyiddin (Pimpinan Ponpes Annur Pamijahan), KH Aziz (Ulama Aswaja Ciampea), Ust Saefudin (Ponpes Arrosyaadah Gn. Bunder), Ust Aneng (Ulama Aswaja Gn. Bunder), Ust Baban Sobandi (Ponpes Annuriyah Pamijahan) dan ulama, assatidz yang lainnya.

“Atas kasus pembakaran bendera Tauhid ini, sikap kita seharusnya yang minimal adalah marah itu sebagai pertanda masih adanya iman dan ghirah keislaman dalam jiwa kita. Dan kita sudah seharusnya mengajak dan memahamkan kepada ummat akan kebenaran bendera Rasulullah yaitu Arroya dan Alliwa” terang KH Maman selaku ketua BKSPP Kab Bogor dalam Muqaddimahnya.

Pada kesempatan yang sama KH Muhyiddin selaku Pimpinan Ponpes Annur Kaung Gading Pamijahan dan sebagai tuan rumah acara ini menjelaskan “Dalam Hadits jelas bahwa Arroya itu Panji Rasulullah yang berwarna hitam dan Alliwa itu berwarna Putih dengan tulisan lafadz tauhid, jadi yang dibakar itu jelas Arroya panji Rasulullah bukan bendera salah satu ormas seperti yang pelaku katakan. Maka ini jelas adalah pelecehan terhadap Islam”

Acara pun ditutup dengan doa dan pernyataan sikap dari Ulama Aswaja yang semuanya sepakat mengutuk keras pembakaran bendera Tauhid ini dan mengajak kepada seluruh kaum muslimin untuk ikut serta secara totalitas dalam upaya pembelaan atas bendera Tauhid ini karena bendera ini adalah Bendera milik kaum muslimin dan bukan milik satu ormas saja.[]

Sumber: shautululama.net

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *