Ahad, 25 ramadhan 1439 H/10 Juni 2018, di penghujung Ramadhan berkumpul 20 ulama kota Bogor guna membahas kondisi umat dan ajaran Islam yang akhir-akhir ini difitnah. Seperti ajaran khilafah disandingkan dengan radikalisme yang kemudian difitnah sebagai akar terorisme.
Sungguh fitnah yang keji. Padahal khilafah adalah ajaran Islam dan lebih khusus lagi ajaran Ahlussunah waljamaah karena terdapat dalam kitab para ulama mu’tabar baik dari kalangan Imam Syafi’i, Imam Maliki, Imam Hanafi dan Imam Hambali.
Ustad Asep Nur, menyampaikan bahwa ijtima ini adalah untuk menegaskan bahwa khilafah adalah ajaran Ahlussunah waljamaah.
Dalam ijtima kali ini juga disinggung terkait proses politik di negeri ini yang fokus pada pilpres 2019.
Shohibul Fadhilah KH. Umar Siddiq, dalam paparannya menjelaskan beberapa pendapat ulama mu’tabar terkait khilafah. Beliau menegaskan, sebagai ulama yang memiliki iman, harus yakin bahwa inilah ajaran yang akan memberikan ketentraman, keamanan dan kedamaian kepada seluruh manusia.
Beliau mencontohkan pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, ketika beliau wafat bukan hanya umat Islam yang bersedih bahkan umat agama lain yang saat itu ada dalam naungan khilafah Islam juga bersedih. Karena ditinggalkan oleh seorang kepala negara yang begitu mereka cintai.
KH. Umar Shiddiq, menghimbau agar ulama dan umat tidak jatuh ke lubang yang sama di tahun 2019. Di akhir kalamnya, KH. Shiddiq kembali menegaskan bahwa khilafah adalah ajaran Islam lebih khusus lagi adalah ajaran Ahlussunah waljamaah.
Shohibul Fadhilah KH. Ahmad Afif, meminta ulama untuk Istiqomah dan bersabar dalam menjalani da’wah ini. Kyai Afif menegaskan bahwa dalam usianya yang sudah 82 tahun lebih ini, berharap bisa mengisi hari-hari dengan memberikan yang terbaik untuk umat.
Beliau berpesan kita harus menjaga umat dari ulama yang menjadikan dunia sebagi tujuan. Saat ini, ada yang disebut ulama terjebak dengan harta, tahta dan wanita, lalu memberikan pendapat yang bertentangan dengan ajaran Islam itu sendiri. []
Sumber: shautululama.com