Kondisi terakhir Umat Islam, khususnya di Indonesia yang dihantam gelombang fitnah, dengan diawali serangkaian pembomam di Surabaya. Serta timbul fitnah pada Islam dan menjadikan al-Quran sebagai barang bukti terorisme. Maka Ahad (27/5/2018) ulama Aswaja Bogor berkumpul sebagai bentuk penyikapan persoalan keumatan.
Shohibul fadhilah almukarram ust. Ahmad menyampaikan perkembangan terbaru dan mendorong peran ulama sebagai pewaris Nabi untuk tetap teguh dan istiqomah dalam perjuangan.
Shohibul fadhilan almukarram Kyai Muhibuddin dalam paparan kalam menjelaskan bahwa Islam dalam perang sekalipun ada adab yang disyariatkan, tidak boleh membunuh wanita, anak-anak, orang tua, dll. Tidak menghancurkan kebun, rumah ibadah.
“Apalagi dalam kondisi damai, Islam menjunjung kehormatan manusia, baik harta bahkan nyawa.Maka terorisme adalah bukan ajaran Islam. Bahkan kalau Kita cermati banyak merugikan Islam,”tegasnya.
Tambahnya, perang melawan terorisme sekarang ini tidak lepas dari perang global yang diprakarsai Amerika dan Yahudi. Banyak fakta memberi gambaran jelas bahwa perang ini diarahkan untuk Islam. Justru pemikir mereka sendiri membongkar hal tersebut.
Shohibul fadhilah Ust. H. Dimyati dari Majlis al hasanah juga turut mengecam.
“Terorisme jelas untuk memecahbelahkan islam. Ketika tidak berhasil pecah belah, maka isu terorisme dihembuskan. Padahal jelas terorisme bukan dari Islam. Terorisme adalah buatan yahudi.”
Shohibul Fadhilah, Ust. H. Yusuf, dari Majlis Al Furqon menambahkan bahwa tidak pernah setuju terorisme dikaitkan dengan Islam dan ajaran Islam.
”Kami mengecam terorisme dan itu bukan Islam justru digunakan untuk menyudutkan Islam bahkan memfitnah Islam dan Ajaran Islam,” ungkapnya.
Beberapa ulama yang hadir sepakat mengecam tindakan biadab yang kaitkan Islam dan terorisme. Acara dipungkasi dengan beberapa rekomendasi acara. Semoga ke depan umat Islam terus berjuang dan segera tegak Khilafah. Khilafahlah junnah (perisai) bagi umat manusia.