Puluhan ulama’, kyai dan tokoh masyarakat menghadiri acara ijtima’ ulama’ yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Ulama’ ahlu sunnah wal jama’ah (FKU Aswaja) Kediri pada ahad (04/11) bertempat di rumah KH Ahmad Jauhari. Ijtima’ kali ini diadakan sebagai respon atas kasus pembakaran bendera Rasulullah SAW di Garut beberapa waktu yang lalu oleh anggota Banser.
Umat islam di Indonesia berjumlah 89% lebih, tetapi mengapa mengibarkan benderanya saja sendiri menjadi masalah? Tanya Ust Muzammil, Perwakilan dari tokoh dan kyai Kota Kediri. Seharusnya umat islam di Indonesia tidak perlu takut dengan bendera hitam atau putih yang bertulis lafadz tauhid. Bendera tersebut adalah bendera warisan Baginda Rasulullah SAW. Keberadaannya bisa dikroscek dalam beberapa hadits shahih beliau.
Bendera warisan Baginda Rasulullah SAW bertulis kaimat tauhid, Laaillaha illallah muhammadu Rasulullah. Bukan kalimat yang lain. Kalimat tersebut adalah kalimatul islam dan merupakan kalimat yang kedudukannya paling tinggi. Bahkan di kalangan umat islam mafhum sebagai kuncinya syurga. Mengapa ada oknum islam yang sebegitu benci terhadap bendera yang bertulis kalimat mulia tersebut? Tanya dengan nada heran oleh KH Ahmad Jauhari sekaligus shohibul bait dalam kesempatan tersebut.[]
Sumber: shautululama.net