IJM: Terbuka Peluang Terjadi Pembantaian Massal

Mediaumat.id – Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana memprediksi terbuka peluang terjadi pembantaian massal.

“Terbuka peluang terjadinya pembantaian massal dan penghancuran tempat suci umat Islam,” tuturnya dalam video Sadis! Ancaman Nuklir, Kamis (9/11/2023) melalui kanal YouTube Justice Monitor.

Prediksi pembantaian massal itu, jelas Agung, berdasarkan pernyataan Menteri Urusan Yerusalem dan Warisan Budaya Entitas Zionis Yahudi Amihai Elihayu yang mengatakan bahwa kemungkinan Zionis Yahudi akan menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza.

“Ia (Elihayu) juga menyerukan pembersihan etnis Palestina. Hal itu ia sampaikan saat berbicara kepada radio Kol BaRama. Menteri tersebut berbicara tentang bagaimana perang di Gaza harus didefinisikan. Ia mengatakan salah satu pilihannya adalah menjatuhkan bom atom di Jalur Gaza meski hal itu juga akan menghancurkan kota-kota di Israel,” urainya.

Zionis Yahudi, jelasnya, secara luas diyakini memiliki sekitar 80 hingga 90 hulu ledak nuklir berbasis plutonium, dan cukup bahan untuk membuat lebih dari 200 hulu ledak nuklir.

“Ini menjadikannya salah satu dari sembilan negara bersenjata nuklir selain Rusia, Amerika Serikat, Cina, Prancis, Inggris, Pakistan, India, dan Korea Utara,” imbuhnya.

Persenjataan entitas Zionis, lanjutnya, diperkirakan terdiri dari 30 bom gravitasi untuk dikirim melalui pesawat dan sisa hulu ledak lainnya untuk dikirim melalui rudal.

Kemarahan

Agung mengulas, pernyataan Elhayu yang menjadi berita utama di media Arab dan entitas Zionis telah meningkatkan kemarahan Muslimin di berbagai negara.

“Sementara rasa marah umat Islam meletup-letup namun rezim di dunia Muslim tidak melakukan apa pun dan tidak memerintahkan tentara untuk bergerak. Lalu apa gunanya kutukan dan kecaman tanpa menggerakkan tentara, tanpa menggerakkan senjata untuk menyerang Zionis Yahudi?” geramnya.

Agung menjelaskan, Amerika Serikat tidak peduli dengan jumlah kematian warga sipil dan kehancuran besar-besaran di Gaza.

“Sungguh Amerika tidak akan terpengaruh semua itu, sebab Amerika telah melakukan hal yang sama di Irak dan Afganistan untuk memperluas pengaruhnya dan mencapai proyek-proyek kolonialnya,” ungkapnya.

Menurutnya, kondisi seperti ini terjadi, karena umat tidak memiliki perisai berupa pemimpin yang mengelola sumber daya manusia untuk membela kehidupan dan kehormatan saudara-saudaranya.

“Umat tidak bisa menerima sikap diam dan penyelewengan yang dilakukan oleh para penguasa yang gemetar ketakutan terhadap Zionis dan para pendukungnya. Terlebih lagi malah memelihara sifat khianat. Ini sangat mengerikan!” pungkasnya.[] Irianti Aminatun

Share artikel ini: