IJM: Swedia Gabung, Bagian dari Langkah Komprehensif NATO

Mediaumat.info – Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana menilai diterima gabungnya Swedia ke dalam Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sebagai langkah komprehensif NATO dalam merespons semua masalah internasional.

“Penandatanganan oleh Preiden Turki Recep Tayyip Erdogan terkait ratifikasi Swedia untuk menjadi anggota NATO adalah bagian langkah komprehensif NATO dalam merespons semua masalah internasional,” ulasnya dalam video NATO Membahayakan Dunia? di kanal YouTube Justice Monitor, Ahad (28/1/2024).

Masalah internasional yang dimaksud, menurut Agung, adalah masalah yang menjadi perhatian, hegemoni, dan pengaruh Amerika Serikat di dunia. Khususnya di Barat, dan pada umumnya atas seluruh dunia.

“Termasuk sikap NATO yang terkait dengan Rusia, perang di Ukraina, Cina, wilayah dan negara Samudra Hindia dan Pasifik serta hubungan dengan Uni Eropa, Timur Tengah, Iran, Irak, Yordania, dan juga Afrika. Di dalamnya tampak kecongkakan Barat, dominasi globalnya, dan penegasan kepemimpinannya untuk dunia,” paparnya.

Agung melihat, di dalam NATO tampak ada ancaman Barat terhadap yang lain dan upaya untuk memaksakan hegemoni terhadapnya.

“NATO merencanakan masa depan untuk menjamin hegemoni Barat dipimpin oleh Amerika. Bahkan hegemoni Amerika ini mengatasnamakan NATO,” ungkapnya.

Amerika Serikat, lanjutnya, ingin mengarahkan pukulan telak pada upaya Eropa yang dipimpin oleh Prancis yang ingin menyingkirkan hegemoni Amerika dan membangun pasukan Eropa independen. Pasukan ini akan memperkuat pasukan Uni Eropa yang telah menjadi lemah dan tunduk pada Amerika.

“Ini menimbulkan kemarahan Amerika dan membuatnya bersikeras untuk memperkuat NATO. Pakta Warsawa yang merupakan pesaing NATO dan merupakan ancaman bagi Barat telah berakhir. Mestinya NATO juga harus dibubarkan,” ujarnya.

Tapi, ungkap Agung, Amerika ingin melanjutkannya dalam mempertahankan hegemoninya atas negara-negara Barat, terutama Uni Eropa dan juga untuk digunakan melawan negara-negara lain.

“Itulah mengapa aliansi ini yaitu NATO merupakan blok yang paling berbahaya terhadap nasib umat manusia yang belum pernah dikenal dalam sejarah. Memperluas NATO adalah kejahatan kemanusiaan dan akan menimbulkan kerugian atas materi dan manusia berkali lipat,” pungkasnya. [] Erlina

Share artikel ini: