Mediaumat.id – Direktur Indonesia Justice Monitor Agung Wisnuwardana mengatakan selalu ada kepentingan negara Amerika Serikat dan Cina dalam kontestasi pilpres di Indonesia.
“Selalu ada kepentingan negara Amerika Serikat dan Cina dalam kontestasi pilpres di Indonesia mungkin dugaan seperti ini sulit dibuktikan tapi bisa dirasakan banyak orang,” ujarnya dalam Analisis: Presiden 2024 Pro-Tiongkok? di kanal YouTube Justice Monitor, Selasa (29/08/23).
Yang menjadi alasan dua negara ini mempunyai kepentingan dan agenda besar di pilpres adalah, lanjut Agung, karena ingin menjadikan Indonesia sebagai mitra strategis mereka (AS dan Cina).
“Amerika maupun Cina butuh Indonesia ini clear hal itu wajar, karena Indonesia adalah negara besar dan kekayaan alamnya juga melimpah, posisi strategisnya luar biasa,” tuturnya.
Mengutip dari pendapat sebagian pengamat, ia menilai, dua periode rezim saat ini berkuasa sangat akrab hubungan Indonesia dengan Cina, jadi wajar jika rujukan ekonomi Indonesia saat ini adalah Cina bukan Amerika.
“Sebagian menilai hubungan Presiden Xi Jinping dengan Presiden Jokowi ini seperti adik dan kakak, sementara pada saat yang sama mungkin Amerika Serikat belum tentu senang terkait dengan masalah ini,” lanjutnya.
Sehingga, bebernya, AS merasa terganggu serta mungkin akan berupaya merebut kembali di pilpres 2024 dan dikhawatirkan Amerika Serikat punya national interest (kepentingan nasional) terhadap Indonesia.
“Sejumlah pengamat menilai Amerika merasa terganggu dan kurang nyaman dengan rezim saat ini karena Cina lebih dominan dan banyak agenda besarnya yang berjalan mulus dengan mitra strategisnya Indonesia ini,” ungkapnya
Kepemimpinan
Agar tidak terintervensi asing, Agung menilai, umat harus mewujudkan pemimpin yang hadir dalam kerangka melayani dan membela umat Islam.
“Umat juga harus menangkal dan melawan seluruh skenario busuk negara-negara kapitalis baik dari barat maupun timur baik dari Amerika Serikat Inggris dan juga uni Eropa maupun dari Cina,” cetusnya.
Yang perlukan adalah jelasnya, kepemimpinan yang berdiri dan berdaulat dan itu bisa diwujudkan apabila bisa lepas dari kepentingan Amerika dan Cina.
“Dan itu hanya bisa lurus tegak apabila kita serius untuk menegakkan syariah Islam secara kaffah, kembali lagi saya menyampaikan di sinilah pentingnya khilafah hadir dan tegak termasuk salah satunya yang berpotensial untuk tegak di Indonesia,” pungkasnya. [] Setiyawan Dwi