IJM: Perseteruan Jokowi versus PDIP Hanyalah Sirkus Politik Wujud Pragmatisme

 IJM: Perseteruan Jokowi versus PDIP Hanyalah Sirkus Politik Wujud Pragmatisme

Mediaumat.info – Terlepas hasil dari Pilkada serentak 2024, perseteruan antara PDIP versus Jokowi seputar dukungan terhadap pasangan calon kepala daerah di DKI Jakarta beberapa waktu lalu, dinilai sebagai sirkus politik wujud pragmatisme tanpa arti.

“Ya, akhirnya Jokowi versus PDIP hanyalah sirkus politik wujud pragmatisme tanpa arti,” ujar Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana dalam akun TikTok pribadinya @agung.wisnuwardana, Selasa (26/11/2024).

Menurutnya, perseteruan dimaksud hanyalah dinamika aktor pada konteks pragmatisme politik demokrasi yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan konteks perubahan Indonesia menjadi lebih baik.

Terlebih, karakter dasar sistem politik demokrasi itu sendiri adalah pragmatisme transaksional dalam mencapai suatu kekuasaan politik.

“Pendekatan pragmatisme politik transaksional sering kali menekankan pada pencapaian tujuan-tujuan politik melalui kompromi pragmatis sebatas untuk meraih kekuasaan dan ujungnya bagi-bagi kue kekuasaan,” paparnya.

Artinya, siapa pun yang akan meraih kekuasaan maka tidak bisa lepas dari sistem rusak yang melingkupi negeri ini, yang tak lain adalah demokrasi-kapitalisme-oligarkis. “Sistem rusak itu bernama demokrasi-kapitalisme-oligarkis,” sebutnya.

Karenanya, umat harus kritis pada sistem rusak yang melingkupi dinamika aktor yang telah melahirkan paradigma demagog rakus ini.

Tengoklah bagaimana kapitalisme telah menjadikan sumber daya alam di negeri ini dirampok oleh para oligarki kapitalis pemegang modal dalam negeri maupun asing. Tak ayal, rakyatlah yang menjadi pihak terzalimi.

Sehingga, mau tidak mau, yang harus diubah bukanlah sekadar aktor politiknya tetapi lebih kepada sistemnya. “Sistem ini yang harus kita ubah, bukan sekadar mengubah aktor politiknya saja,” tandasnya.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan di dalam siniar yang ditayangkan di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, Jumat (22/11/2024), bahwa dirinya bakal ditetapkan sebagai tersangka terhadap perkara yang tidak jelas.

Awalnya ia mengaku mendengar informasi dari Pengamat Intelijen Connie Rahakundini.

Selanjutnya, Hasto pun membeberkan perihal Jokowi sebagai dalang dari kriminalisasi Anies Baswedan oleh KPK pada kasus Formula E. “Hasto juga mengungkap adanya gerakan yang disebutnya berasal dari partai coklat maksudnya polisi, di Pilkada Sumatera Utara,” kutip Agung lebih lanjut.

Karena itu, ia menduga pernyataan tersebut berkaitan dengan Jokowi dan Prabowo yang mulai terbuka mendukung calon-calon yang jadi lawan PDIP.[] Zainul Krian

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *