IJM: Nasionalisme Sebenarnya Bencana bagi Dunia Islam

Mediaumat.news – Mengaitkan antara nasionalisme dan Islam, Agung Wisnuwardhana dari Indonesia Justice Monitor mengatakan bahwa nasionalisme sebenarnya bencana bagi dunia Islam.

“Nasionalisme itu sebenarnya bencana buat dunia Islam” ujarnya dalam acara Kajian Online Afkar Islam: Islam dan Nasionalisme, Senin (30/8/2021) di kanal YouTube Khilafah Channel Reborn.

Menurut Agung, nasionalisme adalah suatu ikatan untuk sekelompok manusia berdasarkan kesamaan identitas sebagai sebuah bangsa. Padahal pengertian bangsa itu sendiri sangat luas kadang bersifat imajiner, yaitu sesuatu yang tidak konkret atau sesuatu yang dibayangkan saja. Dan nasionalisme ini biasanya dimaknai sebagai kesamaan ras, budaya, bahasa, sejarah, atau definisi imajiner lain yang menyebabkan sekelompok orang bersatu. Sehingga nasionalisme itu ada, ketika bangsa yang satu memiliki kesadaran akan perbedaan dengan bangsa yang lain.

“Bahwa bangsaku berbeda dengan bangsamu, ini rumahku, rumahku Indonesia sementara yang lain bukan rumahku, inilah yang menyebabkan terjadinya perbedaan” beber Agung.

Oleh karena itu, Agung menilai, nasionalisme pada dasarnya adalah sesuatu yang memecah dengan landasan adanya perbedaan antar bangsa tersebut. Dan perbedaan itu tergantung imajinasi dari masing-masing bangsa tersebut. Perbedaan antar bangsa inilah yang kemudian dilegitimasi menjadi sebuah institusi negara dan berpotensi memberikan implikasi benturan antar bangsa. Termasuk kolonialisme dan imperialisme itu tidak bisa dipungkiri adalah bagian dari proses nasionalisme Barat.

Agung menjelaskan, melihat sejarahnya nasionalisme bukan berasal dari akar sejarah Islam. Sehingga tidak masuk akal kalau ada yang mengatakan nasionalisme itu berasal dari prinsip-prinsip atau dalil-dalil Islam. Bahkan nasionalisme bertolak belakang dengan ajaran Islam sehingga keberadaannya menjadi biang kehancuran dan kemunduran dunia Islam. Dunia Islam terpecah menjadi hampir 50 negara dan di negeri ini pun membelah masyarakat begitu banyak.

“Kaum Muslim adalah satu kesatuan yang harus diikat oleh akidah Islam, bukan dengan kesamaan bangsa, ras, warna kulit,” pungkas Agung.[] Agung Sumartono

Share artikel ini: