IJM: Menag Tidak Adil dalam Bersikap
Mediaumat.id – Reaksi cepat Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menyesalkan adanya pembubaran ibadah Gereja Kristen Kemah Daud Lampung, dinilai tidak adil dalam bersikap ketika terkait dengan umat Islam.
“Menag dinilai tidak adil dalam bersikap ketika itu terkait dengan umat Islam,” ujar Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana dalam program Aspirasi: Menag Yaqut dikritik, Pembubaran Pengajian Diam, Urusan Gereja Bereaksi, Betulkah? di kanal YouTube Justice Monitor, Kamis (23/2/2023).
Menurut Agung, Menag Yaqut bertindak cepat membela non-Muslim yang menjadi korban persekusi. Namun bila pemuka agama Islam mengalami hal yang sama Menaq Yaqut cenderung pasif tidak ada tindakan apa pun yang diambil, salah satunya seperti pembubaran pengajian Ustadz Hanan Attaki beberapa waktu lalu.
Agung melihat, banyak kalangan juga menyayangkan gaya komunikasi Yaqut sebagai pejabat publik. Contohnya pada tahun lalu muncul kegaduhan publik terkait pendapat Menag yang menyamakan lantunan adzan dengan gonggongan anjing.
Agung mengatakan, Yaqut adalah pejabat publik yang mestinya memiliki keterampilan berkomunikasi dan mampu menjaga etika publik. “Statement-nya menunjukan kualitas negarawan yang tak memiliki sense of simpathy,” ucapnya.
Terakhir, Agung memberikan nasehat pada pemerintah agar jangan melakukan praktik disparitas terhadap rakyatnya. Kelompok yang kritis jangan digebuk sebab kritik adalah tanda sayang terhadap negeri ini untuk menjadi lebih baik.
Agung menyebut, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang taat syariah, kompeten terhadap keagamaan, serta berkhidmad kepada rakyat dan umat. Dan jangan menjadi pemimpin yang radikal-liberal serta sok kuasa. Sebab hal-hal itulah yang sering membuat blunder.
“Dan jangan membuat pernyataan-pernyataan yang menyedihkan rakyat,” pungkasnya.[] Agung sumartono