Mediaumat.id – Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana mengatakan kritik pedas harus diperbandingkan dengan dampak kebijakan.
“Kritik pedas seperti itu harus diperbandingkan dengan dampak dari kebijakan,” tegasnya dalam program Aspirasi: Heboh! Rocky, Jumat (4/8/2023) di kanal YouTube Justice Monitor.
Menurutnya, jika kebijakan turut menghancurkan warga negara, maka kebijakan itu sangat tidak memenuhi prinsip dasar terhadap kemanusiaan.
Ia mengungkap, banyak pihak menyebut Rocky Gerung dalam posisi mengkritisi kebijakan kepala negara karena istilah yang disampaikannya itu tidak berdiri sendiri.
“Pernyataan itu lahir dari penjelasan masalah yang lahir akibat kebijakan negara yang merugikan banyak warga negara. Bahkan penjelasannya tentang undang-undang omnibus law yang berdampak pada kehidupan jutaan buruh di Indonesia,” bebernya.
Agung menilai, Rocky menempatkan menyelamatkan warga negara dari semua kalangan adalah hal yang wajib dilakukan tidak hanya sebatas harus, karena itu tujuan negara.
“Mestinya kebijakan itu harus untuk menyelamatkan warga negara. Dalam semangat tersebut, ketika ada dominasi kaum kapitalis, maka rakyat bisa dirugikan karena monopoli kapitalis. Maka pemerintah harusnya hadir untuk melahirkan kebijakan yang menyelamatkan rakyat,” tegasnya.
Namun, ia mengingatkan, “Jika posisi pemerintah berada di pihak pendukung sistem kapitalisme, rakyat akan dirugikan, dan dari aspek kebijakan justru memberikan akses kerugian pada rakyat.”
Kritikan pedas itu dinilai banyak pihak sebagai hal normal dan wajar. “Jika disebut tidak beretika, apakah yang tidak beretika itu pernyataan Rocky atau kebijakan yang tidak berpihak pada kepentingan publik?” pungkasnya.[] Abi Bahrain