IJM: Kampanye Serangan Keras, Akal-akalan Beijing Legalkan Kekerasan ke Muslim Uighur

Mediaumat.id – Program kampanye serangan keras yang dilakukan oleh pemerintah daerah Xinjiang, Cina, dinilai oleh Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana hanya akal-akalan Beijing melegalkan aksi kekerasan terhadap Muslim Uighur.

“Program kampanye serangan keras hanya akal-akalan Beijing untuk melegalkan setiap aksi kekerasan yang dilakukan aparat terhadap Muslim Uighur,” ujarnya dalam video Kembalikan!! di YouTube Justice Monitor, Senin (31/7/2023).

Dimulainya kampanye, menurutnya, muncul di aplikasi media sosial Cina pada 3 Juli 2023. “Memuat informasi bahwa hal tersebut sedang diterapkan di seluruh prefektur hutan yang berada di selatan Xinjiang tempat bermukimnya mayoritas Muslim Uighur,” paparnya.

Ia menerangkan, pihak Cina mengklaim kampanye itu digencarkan untuk memberantas kelompok kriminal yang telah mengganggu stabilitas keamanan politik dalam negeri Cina. “Kata mereka, dan Uighur dijaga ketat,” tuturnya.

Selain itu, ia mengungkapkan, tangan kanan tindakan-tindakan kekerasan aplikasi media sosial milik Cina Doujin mencatat kampanye kekerasan dimulai pada 3 Juli yang lalu di Xinjiang.

“Serangan keras diduga kuat dijadikan alasan atau legalitas Beijing dalam melakukan setiap pelanggaran HAM terhadap Muslim Uighur,” kata Direktur IJM itu.

Aparat, ia melanjutkan, dapat mengambil tindakan terhadap aktivitas ilegal kapan saja sepanjang tahun dan tidak akan berhenti kekejaman mereka.

“Jelas menunjukkan jati diri rezim komunis Cina, Beijing dapat menculik orang-orang Uighur yang mereka anggap berbahaya meski belum ada bukti terhadap hal tersebut,” terangnya.

Selamatkan Uighur

Ia pun mengimbau, dunia Muslim harus bergerak menyelamatkan jutaan Muslim Uighur, dari program kampanye serangan keras Beijing yang otoriter tersebut. “Ini penting dilakukan karena solidaritas umat Islam itu adalah hal tertinggi,” harapnya.

Dalam konteks seperti ini, ia memaparkan, sesungguhnya reaksi dari pemerintah dunia Islam yang lemah terhadap kejahatan dan kekejaman Cina adalah benar-benar menjadi bukti baru pengkhianatan dan pengabaiannya terhadap hak-hak umat Islam.

“Umat Islam harus melakukan tindakan politik untuk mewujudkan pemerintahan yang peduli terhadap penderitaan umat,” pesan harapannya.

Umat Islam harus bersatu, tambahnya lagi, menegakkan kembali kekuatan politik yang akan membebaskan saudara-saudara sesama Muslim di Turkistan Timur.

“Muslim harus tetap semangat dan terus berjuang menyongsong perubahan besar,” pungkasnya.[] Mariyam Sundari

Share artikel ini: