Mediaumat.info – Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana melihat semakin banyaknya pasukan daring julid fi sabilillah menunjukkan semakin banyaknya orang yang ingin melawan Zionis Yahudi di dunia maya.

“Semakin banyaknya orang yang tergerak ikut berjuang mendukung Palestina membuat mereka tertarik menjadi pasukan melawan Zionis Yahudi di dunia maya yang menyebut dirinya sebagai gerakan julid fi sabilillah,” tuturnya dalam video Perang Siber Semakin Memanas? di kanal YouTube Justice Monitor, Jumat (15/12/2023).

Agung mengungkap, gerakan ini semakin besar akibat dampak gerilya yang dilakukan warganet Indonesia hingga Malaysia dan Turki turut bergabung yang memengaruhi situasi di wilayah Palestina yang diduduki entitas penjajah Yahudi.

“Tak sedikit tentara Zionis Yahudi Israel mengalami gangguan psikologi yang hebat. Ini mengganggu konsentrasi mereka hingga mengalami ketakutan ketika terjun ke medan pertempuran. Penyergapan-penyergapan pasukan sayap Hamas yang dipimpin oleh Brigade al-Qassam menambah ketakutan tentara Zionis Yahudi menjadi lebih luar biasa lagi,” urainya.

Bercermin dari gerakan ini, menurutnya, menunjukkan realitas bahwa kaum Muslim merasa telah menjadi satu tubuh sehingga saling tolong-menolong dengan musuh mereka sendiri sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW.

“Julid fi sabilillah juga dapat dianggap sebagai salah satu cara untuk menghilangkan kemungkaran atau izalatul munkar yaitu upaya untuk menghilangkan kemungkaran dengan tulisan digital melalui smartphone,” ulasnya.

Agung mengingatkan, gerakan ini harus ditingkatkan dengan seruan yang lebih jauh yaitu menyeru kepada tentara-tentara kaum Muslim untuk berangkat membela Palestina.

“Yang paling penting lagi adalah seruan untuk menegakkan khilafah islamiah sebagai solusi tuntas masalah Palestina,” pungkasnya.[] Erlina