IJM: Etik Esensi Manusia Beradab

Mediaumat.info – Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana menyatakan etik itu esensi manusia beradab.

“Etik itu esensi manusia beradab, tanpa etik kehidupan manusia tak ubahnya binatang,” ujarnya pada video Songong di kanal YouTube Justice Monitor, Selasa (23/01/2024).

Hal itu dinyatakannya untuk merespons tidak etisnya Cawapres Gibran Rakabuming Raka dalam debat keempat cawapres hingga digelari “songong” yang jadi trending topic di media sosial X pada Ahad 21 Januari 2024.

Agung menyesalkan, bila ada pemimpin maupuan calon pemimpin yang mengabaikan soal etik karena berpotensi akan dengan mudahnya melanggar norma-norma hukum bahkan akan menabrak berbagai aturan-aturan hukum yang berlaku.

“Karena mereka tidak peduli dengan aturan hukum itu, yang penting tujuannya, walaupun orang menganggap itu tidak etis,” jelasnya.

Pemimpin maupun calon pemimpin semacam itu, jelas Agung, memiliki sikap merendahkan nilai-nilai moral, akhlak, dan etika. Pemimpin yang selalu menutup mata terhadap berbagai pelanggaran yang dilakukannya dan dia terus melangkah walaupun nampak sekali etika itu tidak dibenarkan.

Agung juga mencontohkan tindakan niradab yang salah satunya ditunjukkan pemimpin yang membagikan sembako atau barang atau kaos kepada rakyat dengan cara dilempar dari mobil, kadang mobilnya sambil berjalan.

“Sebuah pemandangan yang miris jika menyaksikan pemimpin membagikan barang dari mobil dengan cara dilempar-lempar dari mobil,” sesalnya.

Ia juga miris apabila melihat ada penguasa yang memperlakukan ormas Islam, para ulama, dan habib yang kritis terhadap penguasa dengan menuduh mereka dengan stigma radikal, intoleran, dan sebagainya.

Menurutnya, tidak etis juga apabila ada penguasa membungkam para pengkritiknya baik dari kalangan oposisi, rakyat, maupun para tokoh bangsa.

“Ketakutan akan terganggu kekuasaannya tidak segan-segan menggebuk para pengkritiknya. Itu dilakukan jika mereka dirangkul tidak mau maka yang diperlakukan dengan etika yang buruk adalah dengan menggebuknya,” nilainya.

Etika Islam

Ia pun menjelaskan etika Islam. Menurutnya, etika Islam memiliki tiga pilar utama yaitu akidah, syariah, dan akhlak.

Akidah adalah keyakinan dan kepercayaan yang mendasari sikap dan perilaku seorang Muslim. Syariah adalah hukum dan aturan yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia, dan alam. Akhlak adalah nilai-nilai moral dan etika yang menjadikan manusia berakhlak mulia.

“Akhlak merupakan salah satu pilar penting dalam Islam karena akhlak adalah buah dari akidah dan syariah,” jelasnya.

Menurutnya, akhlak adalah cerminan dari iman dan amal shalih seorang Muslim. Akhlak juga merupakan tujuan dari syariah yaitu untuk membentuk manusia yang beradab dan bermartabat.

Ia menegaskan, akhlak adalah kriteria utama yang akan menentukan keselamatan dan kebahagiaan manusia di dunia maupun di akhirat.

“Saya pikir ini harus menjadi bagian penting dari kehidupan bangsa ini agar etika betul-betul ditegakkan, akhlak betul-betul ditegakkan sebagai bagian dari pancaran akidah dan syariah,” tambahnya.

Menurutnya, di era kapitalisme saat ini masalah akhlak, moral, etika, menjadi problem serius. “Bahkan hukum dan aturan negara juga berpotensi diterabas dengan etika yang buruk itu,” pungkasnya.[] Raras

Share artikel ini: