Mediaumat.news – Dengan alasan menekan lonjakan angka covid-19, pemerintah melarang masyarakat melakukan mudik Lebaran tetapi malah dianjurkan untuk berwisata dan tetap saja menggelar karpet merah kepada TKA Cina yang terus menerus berdatangan.
“Lalu apa artinya larangan mudik bagi warga dengan alasan pandemi, tapi warga asing justru dibiarkan berdatangan?” ujar Direktur Indonesian Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana kepada Mediaumat.news, Selasa (11/5/2021).
Meski pemerintah beralasan kedatangan TKA Cina tersebut untuk sejumlah proyek esensial pemerintah, namun, ungkap Agung, faktanya sebagian TKA itu justru adalah pekerja kasar atau satpam perusahaan.
Menurut Agung, wajar pula kebijakan itu disambut sinis oleh warga. “Pasalnya, pemerintah melarang mudik, namun membuka lebar-lebar pintu wisata,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Agung menyatakan, persoalan esensial dari sikap sinis, kesal dan sakit hati warga, karena memang sikap ketidakadilan pemerintah terhadap rakyatnya sendiri.
Lantas, hal itu juga menunjukkan dengan jelas kepada siapa sebenarnya pemerintah berpihak. “Kepada rakyatnya sendiri? Huh, rasanya bukan!” pungkasnya.[] Zainul Krian