Ideologi Sekuler Tidak Bisa Mengatasi Virus Corona

Ideologi Kapitalis yang dibangun di atas keyakinan sekuler sedang ditelanjangi oleh pandemi virus corona. Para politisi, ekonom, dan ideolog di media sedang berusaha menciptakan solusi yang kredibel sambil mempertahankan kerusakan untuk mengurus rakyat.

Kapitalisme hanya berkaitan dengan bagaimana mengurus kaum elit yang kaya dan berkuasa, dimana rakyat jelata lainnya dapat sepenuhnya dimanfaatkan untuk melayani kepentingan mereka yang istimewa.

Politik dalam masyarakat sekuler lebih sedikit jika berkaitan dengan mengurus rakyat, dan lebih banyak tentang mrngurus kepentingan kaum elit sambil berpura-pura mengurus orang lain.

Sementara virus itu sendiri tidak membedakan antara kaum kaya dan kaum miskin, namun layanan kesehatan membeda-bedakan. Selain itu, kebijakan untuk mengelola penyebaran dan pengobatan penyakit dapat terfokus pada kesehatan masyarakat, atau masalah ekonomi. Para politisi sekuler saat ini menjelaskan dengan sejelas-jelasnya mana yang lebih mereka pedulikan. Memang, ada uang triliunan dolar yang tersedia untuk mencegah pasar jatuh bebas, namun hanya sebagian kecil dari uang itu yang diberikan untuk peningkatan perawatan medis.

Pemikiran Malthus sekali lagi menyebabkan masalah selama jangka waktu tertentu, dengan cara menyisihkan kaum jompo dan secara terbuka dipuji-puji di media arus utama. Bagi kaum kapitalis, kepedulian terhadap jumlah penderitaan manusia tidak terlalu diperhatikan.

Ekonomi kapitalis Barat telah tertatih-tatih berada di tepi kehancuran selama beberapa waktu, tetapi para ideolog sekuler, dengan putus asa berusaha menambal lapisan yang bolong itu, agar orang-orang di dunia yang menolaknya secara massal, tampaknya telah menemukan kambing hitam untuk menyembunyikan kegagalan atas kebijakan, ekses, dan ideologi mereka sendiri.

Islam tidak memprioritaskan kepentingan orang kaya di atas kebutuhan rakyat. Arti sebenarnya dari politik, yang mengurusi urusan rakyat, hanya dapat diwujudkan oleh khalifah yang memerintah berdasarkan Syariah Islam, yang insya Allah dunia akan segera menyaksikan dengan kembalinya Khilafah yang berada di jalan kenabian .

Rasulullah (Saw) telah bersabda:
َلاَ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالأَمِيرُ الَّذِى عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Masing-masing kamu adalah pemimpin dan masing-masing akan ditanyai tentang orang yang dipimpinya, Imam yang bertanggung jawab atas rakyat dan dia akan ditanyai tentang tanggung jawabnya.” (HR Muslim/Bukhari)

Yahya Nisbet
Perwakilan Media Hizbut Tahrir Inggris,

15 Maret 2020

Share artikel ini: