Ibunda ahli ilmu saraf Pakistan yang dipenjara, Dr Aafia Siddiqui, menulis sepucuk surat bernada emosional yang dikirim kepada Perdana Menteri Imran Khan sebelum kunjungannya baru-baru ini ke Amerika Serikat.
Ismat Siddiqui mengirim surat berikut kepada PM Imran Khan sebelum kunjungannya ke AS pada awal pekan ini:
“Dengan rahmat Allah SWT disertai doa kaum ibu seperti saya, Anda telah menjadi pemimpin negara Pakistan yang kita cintai.
“Tentunya, saya tidak perlu mengingatkan Anda tentang bagaimana menderitanya saya, karena penahanan yang tidak adil atas seorang putri asal Pakistan yang memang memiliki perasaan dekat dan sayang di hati Anda sebagaimana saya.
“Dengan rasa hormat dan hati sedih yang dipenuhi harapan baru, saya dengan rendah hati memohon kepada Anda untuk membantu menyelamatkan putri saya Dr Aafia, yang saat ini namanya identik dengan martabat dan kehormatan Pakistan. Kunjungan Anda ke AS dan pertemuan dengan Presiden Trump adalah sinar harapan baru bagi Pakistan dan saya sendiri bahwa Anda tidak hanya akan menuntut pembebasan saudari Anda Aafia, namun untuk melakukannya dengan penuh tekad hanya dapat dilakukan oleh para pemimpin sejati.
“Putraku Imran, perlukah saya mengingatkan Anda tentang percakapan telepon kita? Anda adalah secercah harapan dalam masa ketidakpastian yang suram ini.
“Putraku, saya yakin Anda setuju bahwa membawa pulang Aafia adalah masalah yang paling penting yang tidak hanya meningkatkan status setiap orang Pakistan, tetapi juga menunjukkan kepada dunia bahwa saat menyangkut kehormatan dan putri-putri kita, kita bukan lagi para penjual anak perempuan. Saat ini Imran Khan hadir untuk menunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang penuh prinsip dan bermartabat!
“India akan naik ke level tertinggi bagi seorang teroris hanya karena dia milik mereka, Amerika akan mengambil kembali para Pembunuh seperti Raymond Davis, lalu mengapa kita tidak membela putri kita yang tidak bersalah? Aafia tidak membunuh siapapun. Dia berdiri atas cinta dan kedamaian, dan menganggap Anda sebagai seorang pahlawan yang hebat.
“Tolonglah, yang saya minta hanyalah mengizinkan seorang ibu yang sekarat ini untuk bisa merangkul putrinya dan anak-anak agar bisa berkumpul kembali untuk mengambil potongan yang berserakan dan menutupnya.
“Kesehatan saya sedang memburuk dan saya semakin lemah karena hari-hari telah berubah seperti bertahun-tahun, namun saya tetap berharap kepada Allah dan Al Qur’an, bahwa seorang penyelamat seperti Anda akan bangkit, karena Allah telah memberi Anda kekuatan untuk menyelesaikan masalah ini. Tolong bawalah kembali putriku sebagai permohonan rahmat dari seorang ibu yang sedang sekarat. Milikilah keberanian di dalam hatimu untuk mengambil sikap tegas. InsyaAllah, Pakistan akan bangkit sebagai pemenang dan menjadi bermartabat. Semoga petunjuk Allah menyertai Anda.
“Semoga Allah membimbing dan menyertai Allah.
Ismat Siddiqui. Ibunda Dr Aafia Siddiqui yang berduka”
Sumber: 5pillarsuk.com