HT Pakistan: Pemimpin Dunia Beri Lampu Hijau Intensifkan Pembunuhan di Gaza

Mediaumat.id – Para pemimpin dunia yang berbondong-bondong mengunjungi entitas penjajah Yahudi dinilai Aktivis Hizbut Tahrir Pakistan Bilal al-Muhajir untuk memberikan lampu hijau mengintensifkan pembunuhan terhadap Muslim di Gaza.

“Mereka berkunjung untuk memberikan lampu hijau lagi untuk mengintensifkan pembunuhan terhadap Muslim di Gaza,” tuturnya dalam pers rilis yang diterima Mediaumat.id, Ahad (29/10/2023).

Menurut Bilal, kunjungan itu juga menunjukkan kesiapannya untuk menyediakan berbagai cara penindasan terhadap rakyat Palestina.

Sikap dukungan pemimpin dunia tersebut yang muncul saat masyarakat dunia sedang bangkit melawan kejahatan orang-orang Yahudi dan mengecam mereka, melakukan demonstrasi besar-besaran di berbagai ibu kota negara telah membuat para analis politik mempertanyakan intuisi dan kecerdasan mereka (pemimpin dunia).

“Pertanyaan yang muncul adalah apa yang mendorong para pemimpin ini mengabaikan opini publik di negara mereka, dan memaksakan sikap brutal mereka di samping negara kriminal Yahudi, dan bahkan tidak melakukan penghindaran dan penipuan?” ungkap Bilal mempertanyakan.

Meskipun jawabannya tidak terungkap secara lengkap dan akurat karena kurangnya informasi, menurut Bilal pendirian tersebut mempunyai implikasi yang jelas. Berdasarkan landasan analisis yang sudah ada, Bilal membeberkan tiga catatan penting.

Pertama, setan membisikkan kepada para pemimpin ini untuk berkomplot melawan umat Islam, meskipun komplotannya lemah sebagaimana dibuktikan dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah an-Nisa ayat 75, yang artinya, “Sesungguhnya rencana setan itu lemah,” namun rencana setannya tidak bisa dianggap remeh.

“Dia mampu menyesatkan orang-orang di muka bumi. Dia akan terus melakukan komplotan terhadap hamba-hamba Allah SWT hingga hari kiamat sehingga mereka tidak menaati Allah SWT dan mengikuti hawa nafsu,” bebernya.

Kedua, pendirian ini menegaskan keyakinan para pemimpin kolonialis bahwa rezim-rezim di bawah penguasa Muslim sedang menjalankan peran kotor yang menjadi tujuan mereka ditunjuk dan dilantik.

Menurut Bilal, pendirian itu untuk melindungi tatanan Barat, mencegah umat memberontak terhadap perintah tersebut, sementara umat mendukung umat Islam dan membela perjuangan umat Islam.

“Mereka adalah rezim-rezim yang fungsinya tidak lebih besar dari sekadar algojo, yang mengancam rakyat dengan cambuknya. Rezim telah menjadi terampil dan berpengalaman dalam menjalankan misinya. Mereka mulai berinovasi dalam metode penindasannya, dengan memperoleh kemampuan finansial, teknologi, informasi, dan intelijen baru,” jelasnya.

Ketiga, mobilisasi kapal induk oleh Amerika Serikat bersama dengan Inggris, di dekat pantai negara-negara Muslim menunjukkan bahwa negara-negara Barat tidak yakin akan kemampuan rezim-rezim antek untuk mengendalikan mereka. Oleh karena itu, mereka berusaha mencegah kemungkinan terjadinya revolusi.

“Hal ini juga menegaskan kesadaran para pemimpin dunia bahwa pendirian rezim tidak lain hanyalah mencerminkan pendirian para pengambil keputusan di Barat. Pendirian ini sangat kontras dengan pendirian umat, yang gemetar setiap kali ada bagian tubuhnya yang tertimpa musibah” ungkap Bilal.

Karena itu, menurut Bilal, umat Islam di berbagai negara di dunia harus mengonsolidasi kepercayaan mereka terhadap agama mereka, diri mereka sendiri, dan umat mereka. Mereka harus mengingkari penguasa dan rezim yang tidak mewakili mereka.

“Mereka harus yakin bahwa mereka adalah pemain yang tegas dan tidak bisa dianggap remeh di kancah internasional. Hanya tinggal menunggu waktu saja sebelum pemain ini bisa melepaskan tembakan ke gawang dengan leluasa,” bebernya

Bilal menegaskan, umat sekarang harus bersatu di sekitar pemimpin politik yang sebenarnya, di antaranya adalah para pengemban dakwah di Hizbut Tahrir. Mereka adalah perwakilan sejati umat dan agamanya. Bersama mereka, dan di bawah kepemimpinan mereka, umat Islam akan terbebas dari cengkeraman rezim agen, yang berbaris sebagai penakluk dunia bersama Islam.

Kemudian, lanjutnya, umat Muslim akan mengajari pemimpin dunia ini, negara Yahudi yang mengerikan, berupa sebuah pelajaran yang akan membuat mereka melupakan bisikan setan.

“Katakanlah, ‘Lakukanlah sesukamu. Perbuatanmu akan diperhatikan oleh Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman. Dan kamu akan dikembalikan kepada Yang Maha Mengetahui yang kasat mata dan yang gaib, kemudian Dia akan memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan,’” pungkasnya mengutip Al-Qur’an surah at-Taubah ayat 105.[] Ade Sunandar

Share artikel ini: