HT Lebanon: Ledakan Beirut Mengungkap Besarnya Korupsi di Pusaran Aparat Negara
Sebuah ledakan besar mengguncang ibukota, Beirut, pada sore hari ini (4/8/2020), kemudian diketahui bahwa ledakan itu terjadi di pelabuhan Beirut, di salah satu gudang, yaitu gudang No. 12.
Masyarakat telah melihat melalui video-video yang dipublikasikan betapa besarnya ledakan itu, yang terlihat dalam bentuk gelombang ledakan yang sangat dahsyat, yang goncangannya dirasakan di seluruh ibu kota Beirut hingga suara ledakannya mencapai setidaknya 40 kilometer di sekitar ibu kota. Bahkan dampaknya dirasakan oleh negara-negara tetangga seperti Siprus … Banyak warga Beirut yang mengira bahwa itu adalah gempa bumi yang melanda ibu kota. Sehingga mendorong banyak orang untuk mengucapkan dua kalimat syahadat, sebab mereka berpikir bahwa ini adalah saat-saat terakhir hidup mereka!
Menurut laporan resmi Menteri Kesehatan pada saat penulisan pernyataan ini bahwa korban ledakan itu mencapai 73 orang meninggal, dan 4.000 orang lainnya terluka, namun tidak menutup kemungkinan jumlah korbannya akan bertambah. Dewan Pertahanan Tinggi menyatakan bahwa Beirut sebagai daerah bencana.
Dan kami di Hizbut Tahrir (Wilayah Lebanon), memohon kepada Allah keselamatan dan keamanan bagi rakyat Lebanon. Kami berharap kepada Allah semoga merahmati mereka yang terluka dan para korban lainnya. Insiden ini begitu dahsyat, hingga pemandangan kehancuran yang sulit tergambarkan di daerah yang luas, telah membuat banyak jurnalis dan pengamat menangis.
Bahwa yang jelas dan pasti sampai saat ini, adalah keberadaan bahan peledak berkekuatan tinggi di gudang ini! Apakah itu senjata untuk partai Iran yang menjadi sasaran pesawat-pesawat Yahudi, atau bahan peledak berkekuatan tinggi itu sedang disimpan di pelabuhan dalam jumlah besar tanpa perhitungan dan pengawasan. Dalam kedua kasus ini, pertanyaan mendasarnya adalah bagaimana mungkin bahan peledak berkekuatan tinggi ini, terlepas apakah itu senjata atau yang lain, dibiarkan berada dan disimpan di pelabuhan yang terhubung dengan kota, yang dianggap sebagai saraf vital bagi negara, atau di tengah daerah pemukiman padat penduduk, bagaimana ini hai para koruptor?!
Ledakan ini mengungkapkan betapa parahnya korupsi di pusaran aparatur negara, hingga sampai pada titik di mana ibu kota ditempatkan di atas gunung api eksplosif tanpa ada perhitungan dan pengawasan, baik itu berupa senjata maupun bahan peledak berkekuatan tinggi.
Seolah-olah masyarakat tidak cukup kehilangan jaminan politik mereka di negaranya, kemudian ditambah jaminan kesehatannya. Hal ini adalah bahaya yang telah menjadi kenyataan bagi jaminan kehidupan mereka, kehidupan anak-anaknya dan keluarganya, tanpa ada upaya apapun dari pemerintah saat ini dan pemerintah sebelumnya, untuk membuat masyarakat merasa diri mereka terjamin, atau melakukan sesuatu yang praktis untuk meminta pertanggungjawaban setiap koruptor dalam kekuasaan ini, di mana mereka telah membuat fasilitas negara, terutama pelabuhan sebagai sarang korupsinya. Korupsi yang telah mempengaruhi kehidupan masyarakat dalam segala aspeknya, bahkan ketika mereka sedang duduk di rumahnya sekalipun … Sayangnya, para koruptor (orang-orang busuk) seperti mereka ini masih mengendalikan otoritas dan kekuasaan … lalu sampai kapan ini?!
Adapun kelas politik yang korup di Lebanon, yang telah membungkam lidah para pejabatnya selama berjam-jam dari membuat pernyataan apapun! Meski mereka kuasa membuat pernyataan dan keterbukaan, maka kepada kelas politik yang korup ini, dan siapa pun yang mendukungnya, memperkuatnya, atau yang mencari kekuatan darinya, kami katakan kepada mereka melalui sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallama: “Ya Allah, barangsiapa mengurusi sesuatu dari urusan umatku, lalu dia menyusahkan mereka, maka susahkanlah dia, dan barangsiapa mengurusi sesuatu dari urusan umatku, lalu dia bersikap lembut kepada mereka, maka bersikaplah lembut kepadanya.” (HR. Muslim).
Kenyataan yang pahit adalah bahwa Lebanon, seperti semua negara Muslim, hidup dalam keadaan tidak adanya jaminan politik, ekonomi dan sosial, yang mungkin belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah … Oleh karena itu, masyarakat saat ini diseru, terutama ahlul quwah (mereka yang berkuasa), dan ahlul halli wal ‘aqdi (mereka merepresentasikan umat), untuk mengakhiri semua pemerintahan ini dan rezim-rezimnya. Sungguh, segalanya menjadi lebih buruk dan tertekan, serta ekspresi ketakutan yang intens. Sehingga tidak ada lagi solusi yang layak untuk sampah-sampah semacam itu, kecuali mencabut hingga akar-akarnya, jika tidak bencana demi bencana akan terus menimpa tanpa ada akhirnya. Bahkan tidak terbayangkan bencana seperti apa yang akan terjadi di tangan orang-orang yang korup seperti mereka ini.
Kantor Media Hizbut Tahrir Wilayah Lebanon