Holocaust Telah Menjadi Alat Politik untuk Menutupi Kejahatan Entitas Yahudi!
Holocaust Telah Menjadi Alat Politik untuk Menutupi Kejahatan Entitas Yahudi! Jerman Mempermalukan Presiden Otoritas Sebab Pernyataannya yang Mencemaskan Entitas Yahudi!
Polisi Berlin mengumumkan pada hari Jumat (19/8) bahwa mereka telah membuka penyelidikan awal terhadap Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, terkait pernyataannya minggu ini bahwa “Israel” melakukan “50 Holocaust” terhadap rakyat Palestina.
Pernyataan Abbas tentang Holocaust yang disampaikan saat konferensi pers bersama di Berlin beberapa hari yang lalu, yang didampingi Kanselir Jerman Olaf Scholz, telah memicu kemarahan di Israel, Jerman dan negara-negara lain, terutama eropa.
Scholz menyatakan ketidakpuasannya dengan pernyataan Abbas dan mengatakan di Twitter, “… Saya sangat kecewa dengan pernyataan keterlaluan yang dibuat oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas.” Sementara Ketua partai Kristen Demokrat, juga mantan Kanselir Angela Merkel menulis di Twitter bahwa perlakuan Scholz atas insiden itu “tidak dapat dipahami, seharusnya dia bersikap dengan jelas dan tegas menentang Presiden Palestina, bahkan tidak ragu memintanya untuk meninggalkan gedung.”
Namun terlepas dari layanan yang diberikan oleh Otoritas Palestina ke Barat, pada tingkat politik, dengan menerima dan mengadopsi proyek-proyeknya, serta bekerja untuk mengimplementasikannya dan menyerahkan sebagian besar tanah yang diberkati; terlepas Otoritas membuka bagi lembaga-lembaga Barat untuk menyebarkan ide-ide sekulerisme dan kapitalismenya, serta kebebasan yang telah menghancurkan tatanan kehidupan keluarga dan masyarakat, serta menyerang agama, dan memisahkan masyarakat dari setiap kebajikan, moral dan nilai-nilai luhur; terlepas dari koordinasi keamanan yang terus berjalan untuk melindungi keamanan entitas Yahudi; dan terlepas dari semua layanan itu, ternyata semuanya tidak membuat Presiden Otoritas bebas untuk mengucapkan kata-kata yang membuat cemas, apalagi jika hal itu menyangkut entitas Yahudi! Hal ini menunjukkan besarnya kejahatan yang dilakukan oleh Otoritas dan sebelumnya oleh PLO ketika menerima untuk menempatkan isu Palestina di tangan negara-negara kriminal tersebut. Sungguh semua itu merupakan pengkhianatan, bunuh diri politik, dan menyia-nyiakan isu utama. Seharusnya isu-isu kaum Muslim dipertahankan oleh umatnya dan berdasarkan agama Islam saja. Allah Swt. berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (TQS. Al-Maidah [5] : 51).
Seharusnya disadari bahwa mempertaruhkan isu-isu umat pada Barat dan proyek-proyeknya hanyalah fatamorgana, penghinaan dan pelecehan, sebab tidak ada kemulian pada kekufuran dan pemeluknya. Allah Swt. berfirman: “Janganlah kamu sedih oleh perkataan mereka. Sesungguhnya kekuasaan itu seluruhnya adalah kepunyaan Allah. Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (TQS. Yunus [10] : 65).
Interaksi Jerman dengan pemburuan entitas Yahudi terhadap frasa dan kalimat yang diklaim olehnya sebagai kezaliman dan anti-Semitisme ini menunjukkan bahwa negara-negara Barat dan politisi mereka bersikap baik dan ramah pada entitas Yahudi, apalagi jika hal itu dalam rangka untuk menutupi kejahatan-kejahatan yang tidak kalah kejinya dari klaim Holocaust ini.
Entitas Yahudi telah melakukan lusinan pembantaian di mana orang-orang dibakar dengan fosfor putih, bom tandan, dan senjata yang dilarang secara internasional, serta ribuan lagi dari berbagai jenis kejahatannya, seperti pembunuhan, pengusiran, sabotase, pembongkaran dan penahanan, bahkan kejahatan-kejahatan itu masih berlanjut dan tidak berhenti hingga hari ini. Jadi, eksekusi seorang pemuda, Muhammad Al-Shaham, di depan orang tuanya dan di dalam rumahnya dengan cara yang penuh kebencian juga kebiadaban, bukan kejahatannya yang terakhir. Lalu, apa arti dari semua kebencian dan kegemparan Jerman atas sebuah kata yang tidak diperhitungkan oleh Presiden Otoritas ketika mengatakannya?! Atau apakah mereka begitu baik dan ramahnya kepada entitas Yahudi sehingga harus mengorbankan dan melupakan darah rakyat Palestina?!
Isu anti-Semitisme telah menjadi alat murah untuk menutupi kejahatan entitas Yahudi dan menghindar dari mata masyarakat internasional yang menyokong dan mendukung entitas kriminal ini, sehingga angin puyuh yang dibuat-buat ini diterima dengan slogan anti-Semitisme.
Awal bulan ini, Perdana Menteri sementara Israel, Yair Lapid, meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk “segera membubarkan” Komisi Investigasi PBB terkait peristiwa operasi “Penjaga Pagar” yang terjadi pada tahun 2021, menyusul pernyataan yang dibuat oleh salah satu penyelidik komisi, yang dianggap Israel “anti-Semitisme”, sehingga Lapid menyerukan dalam suratnya kepada Guterres untuk “segera memberhentikan dan membubarkan anggota komisi penyelidikan terhadap Israel,” yakni setelah Miloon Kothari, salah satu anggota komisi, mengisyaratkan selama wawancara baru-baru ini dengan situs “Mondoweiss”, yang mencakup berita tentang wilayah Palestina, Israel dan politik Amerika, hingga keberadaan “lobi Yahudi yang mengontrol jaringan sosial. Kemudian percakapan melebar pada investigasi atas agresi dan pembantaian di mana 260 orang terbunuh, termasuk 66 anak-anak, hingga berbagai kezaliman dan penindasan yang menimpanya!
Tamparan memalukan kepada Otoritas dan Presidennya, yang mulai mencari pembenaran dan meminta maaf, bahkan membela klaim kezaliman itu, bahwa nilai dan kehormatan Otoritas dan Presidennya tidak sebanding bahkan jauh lebih rendah dengan kata yang mencemaskan entitas Yahudi, sampai polisi membuka penyelidikan terhadap Presiden Otoritas, yang seolah-olah berbicara tentang seorang warga negara Jerman yang tidak sengaja menyinggung negaranya! Sungguh, penghinaan yang telah menimpa Otoritas dan tokoh-tokohnya ini adalah karena jatuh dalam pelukan Barat, yang menjadi pelindung, pendukung dan pembela entitas Yahudi. Sementara rumah sakit dari negara-negara yang merangkul para pemimpin Otoritas adalah untuk memperpanjang hidup mereka agar dapat menyelesaikan jalan pengkhianatan, penyerahan dan pengabaian yang disebabkan melayani entitas Yahudi. Sehingga ini tidak berarti, dengan cara apa pun, membuat posisi politik organisasi dan Otoritas yang mengabdikan diri dengan tulus untuk melayani Barat dan proyek-proyek politiknya, berharap untuk sebuah negara kecil, bendera, dan bandara dengan mengorbankan isu besar. Jadi, pemeriksaan kesehatan gratis tidak berarti bahwa Presiden Otoritas Palestina mendekati tepi teks—tidak menyimpang darinya—ketika menangani isu Palestina dan entitas Yahudi!
Ingat, bahwa keharmonisan dalam ratapan ini bukanlah karena kecintaan dan hubungan yang kuat di antara mereka. Sebab sejarah Eropa dan berbagai konflik kebangsaan, ras, dan etnisnya telah membentuk masa kini dan masa depan mereka, serta menciptakan retakan yang tidak akan pernah dan tidak akan sembuh. Apa yang terjadi di Eropa saat ini tidak jauh dari itu, di mana ratapan terkait dengan entitas Yahudi ini bukan karena penyesalan atau cinta, tetapi hanya karena terkait dengan isu Palestina dan umat Islam, yang tidak banyak menyangkut sejarah Eropa, riwayat dan perangnya, melainkan menyangkut masa depan pengaruh Barat yang akan dilenyapkan dan masa depan entitas Yahudi yang akan dicabut dari akarnya secara pasti tanpa ada keraguan lagi. []
Sumber: pal-tahrir.info, 20/8/2022.