Mediaumat.id – Terkait penodaan terhadap Masjidil Aqsha dan teror terhadap jemaah Muslim di dalamnya yang kembali dilakukan oleh entitas penjajah Yahudi, Direktur Bagian Perempuan di Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir Dr. Nazreen Nawaz menyeru kepada tentara-tentara Muslim di dunia untuk melindungi situs tersuci ke-3 bagi umat Islam ini.
“Kami mengalihkan tangisan dan permohonan kami kepada anak-anak tentara Muslim, orang-orang yang telah Allah SWT tetapkan dengan tugas melindungi umat dan Islam ini,” serunya, yang ditulis kepada Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir, untuk kemudian dipublikasikan sesaat pasca penyerbuan pasukan Zionis atas Masjid Al-Aqsha pada malam Selasa (4/4/2023) lalu.
Untuk diketahui sebelumnya, kala itu mereka menggunakan granat kejut, peluru karet, dan gas air mata untuk memaksa warga Palestina keluar dari masjid dan kompleks.
Tak ayal, hal ini mengakibatkan mati lemas bagi pria, wanita, orang tua dan anak-anak yang berada di dalam gedung.
Tak hanya itu, para pasukan Zionis pun memukuli jemaah dengan brutal dan tanpa ampun menggunakan pentungan dan senapan. “Lusinan terluka dan lebih dari 400 ditangkap,” kata Dr. Nawaz.
Berikutnya pun diketahui pemukim Yahudi diizinkan memasuki kompleks di bawah perlindungan polisi. Sementara dilaporkan, pasukan Zionis mencegah petugas medis memasuki masjid untuk merawat warga Palestina yang terluka.
Menurut Dr. Nawaz lagi, penodaan Al-Aqsha dan teror terhadap jemaah Muslim yang telah menjadi ritual tahunan bagi entitas penjajah Yahudi ini, bertujuan untuk mempermalukan Muslim Palestina dan mengerahkan otoritas mereka lebih jauh atas tempat-tempat suci Islam dan Tanah Suci Palestina.
Bahkan Ramadhan lalu, dikabarkan lebih dari 300 warga Palestina ditangkap, dan sedikitnya 170 terluka saat pasukan Yahudi menyerbu kompleks Masjidil-Aqsha.
Sementara Ramadhan sebelumnya, 100 warga Palestina terluka saat petugas Yahudi menggerebek tempat suci yang lagi-lagi, menggunakan granat kejut, peluru baja berlapis karet. dan granat kejut terhadap jamaah.
Sehingga, Dr. Nawaz menyebutkan tidak ada penghinaan yang lebih besar daripada pendudukan kriminal atas Bumi Palestina oleh entitas Penjajah Yahudi Israel yang juga mengendalikan siapa yang masuk dan beribadah di situs tersuci ke-3 bagi umat Islam.
Padahal Al-Aqsha juga merupakan tempat Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW naik ke surga.
Pun di setiap Ramadhan, lanjut Dr. Nawas, bulan yang mulia ini, dahulunya adalah bulan yang di dalamnya terjadi kemenangan demi kemenangan kaum Muslim dan Islam yang mulia ini.
Sebutlah Perang Badar, pembebasan Makkah, penaklukan Muslim atas Andalusia, Pertempuran Ain Jalut, Hattin yang berujung pada pembebasan Yerusalem dan Palestina dari tentara salib Kristen. “Semuanya menjadi bukti kemenangan besar yang mampu diraih kaum Muslim, ketika mereka memerintah di bawah sistem dan hukum Allah,” ulasnya.
“Tetapi hari ini dengan tidak adanya khilafah, umat dilanda tragedi demi tragedi, penghinaan demi penghinaan,” imbuhnya sedih.
Penting
Lantaran itu, menjadi penting bagi siapa saja yang menderita berbagai kesulitan, untuk senantiasa memohon kepada Allah SWT agar melindungi, terlebih memberikan kemenangan.
Tetapi untuk dipahami lebih lanjut, kata Dr. Nawaz, Allah SWT tidak akan menjawab doa tersebut kecuali dengan terlebih dahulu, manusia berupaya melawan aturan kufur para penguasa dengan menyerukan khilafah yang berdasarkan metode kenabian sebagaimana digambarkan Nabi SAW, sebagai perisai, penjaga umat dan pembela agama Islam ini.
Artinya, pendudukan Palestina yang dipertahankan oleh tentara Zionis Israel hanya bisa bebas dengan memobilisasi pula tentara Muslim.
Namun, hal ini tidak akan terjadi di bawah rezim dunia Muslim saat ini yang telah menormalkan hubungan, bahkan berdagang dengan entitas Yahudi, yang kata Dr. Nawaz, merupakan garis pertahanan pertama untuk pendudukan kriminal ini.
“Berapa banyak lagi dari patah hati ini yang ingin Anda tanggung melihat saudara dan saudari Anda dibantai oleh pendudukan brutal ini?” serunya kembali kepada para tentara Muslim di dunia.
“Apakah Anda tidak ingin menjadi Salahuddin Ayyubi zaman modern kita, pahlawan umat ini, (yang dengannya) orang-orang yang akan menikmati kehormatan dan warisan untuk membebaskan tanah yang diberkati ini dari cengkeraman para penindasnya?” tambahnya.
Makanya, ia mengajak kaum Muslim terutama para tentara untuk menghancurkan kesetiaan kepada rezim Muslim pengkhianat, lantas kemudian memberikan pertolongan (nusrah), serta dukungan material untuk menegakkan kembali khilafah berdasarkan metode kenabian.
“Ini adalah negara yang akan membawa kehormatan bagi nama Anda, membangun keamanan bagi umat Anda, dan membawa kemenangan demi kemenangan sekali lagi untuk dien (agama), biidznillah (dengan izin Allah SWT) Anda yang mulia,” pungkasnya.[] Zainul Krian