Hizbut Tahrir Kecam Rencana Trump dan Netanyahu Soal Gaza, Serukan Kembalinya Khilafah

Mediaumat.info – Hizbut Tahrir, melalui sebaran leafletnya, mengecam keras rencana mantan Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengambil alih kendali atas Gaza. Trump disebut berencana memindahkan warga Palestina dan menjadikan Gaza sebagai wilayah AS, dengan klaim “kepemilikan jangka panjang” setelah perang usai. Pernyataan Trump ini disampaikan saat penerbangan ke New Orleans untuk menghadiri Super Bowl (BBC, 2/10/2025) dan dalam pertemuan dengan Raja Yordania (Reuters, 11/2/2025).
Hizbut Tahrir menyebut rencana Trump sebagai “kedustaan” dan “kesombongan” yang mengulangi kesalahan penguasa zalim masa lalu, seperti Kisra Persia dan Kaisar Romawi, yang akhirnya tumbang oleh kekuatan Islam. Hizbut Tahrir mengutip ayat Al-Qur’an (QS. Al-Kahfi: 5) untuk menyindir klaim Trump dan Netanyahu, serta menegaskan bahwa kehinaan Yahudi telah diprediksi dalam QS. Ali Imran: 112.
Dalam pernyataannya, Hizbut Tahrir menuding para pemimpin Muslim saat ini lemah dan menjadi “agen” kepentingan asing, sehingga tidak mampu melindungi Gaza atau menentang kebijakan Trump. Mereka menyerukan kembalinya sistem Khilafah sebagai solusi tunggal untuk membebaskan Palestina, mengutip janji Allah dalam QS. An-Nur: 55 dan hadis Nabi tentang kejatuhan rezim diktator.
Organisasi ini juga mengingatkan umat Islam akan kewajiban jihad melawan Israel, merujuk hadis tentang pertempuran akhir zaman antara Muslim dan Yahudi. Mereka menyesalkan sikap negara-negara Muslim yang tidak bertindak, meski mengelilingi Israel “seperti gelang”, dan mengkritik ketundukan para pemimpin Arab kepada AS.
Hizbut Tahrir menutup dengan seruan agar umat Islam bersatu mendukung perjuangan menegakkan Khilafah, yang diyakini akan mengakhiri pendudukan Zionis dan mengembalikan kejayaan Islam.[]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info