#HijrahMenujuSyariahKaffah, Tagar Mendunia yang Juga Digalang dari Banjarmasin

 #HijrahMenujuSyariahKaffah, Tagar Mendunia yang Juga Digalang dari Banjarmasin

Tagar #HijrahMenujuSyariahKaffah, sempat memuncaki trend topic linimasa media sosial twitter se-dunia, yang ternyata juga digalang dari Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.

Ada 6 tagar yang digaungkan saat tablig akbar menyambut 1441 H, gelaran Forum Silaturahim Majelis Taklim (FSMT) Banjarmasin, di Masjid Besar At-Taqwa, Jalan Jendral Ahmad Yani Kilometer 4,5, sabtu (31/08/19).
Mereka adalah #WeAreTheWorldKhilafah, #TinggalkanLiberalismeLawanKomunisme, #Muharram1441Kalsel, #HijrahSelamatkanIndonesia, dan #Muharram1441HBanjarmasin.
Namun hanya satu yang berhasil menembus trending worldwide, yakni #HijrahMenujuSyariahKaffah. Bahkan saat tulisan ini dibuat, jumlah yang ngetwit tagar tersebut, sudah menembus 81.000 cuitan, meninggalkan jauh topik lainnya yang hanya dikisaran 5 ribuan.
Opini ini coba terus dikuatkan FSMT Banjarmasin, agar umat Islam berani berhijrah, untuk menerapkan Syariah secara totalitas.
“Ya karena opini tentang syariah kaffah ini harus terus dilakukan, dimanapun dan kapanpun, karena selama manusia masih dalam cengkraman kapitalisme global, juga isme-isme yang lainnya, maka kita tidak akan pernah keluar daripada kegelapan. Hijrah adalah bagaimana kita meninggalkan kegelapan menuju kepada Islam, dan Islamlah yang memberikan jalan yang terang pada kita, solusi kepada kehidupan kita,” jelas Hidayatul Akbar, Pembina FSMT Banjarmasin.
Ya, kondisi kegelapan tersebut setidaknya telah dirasakan umat Islam saat ini, layaknya zaman jahiliah di masa Rasulullah Saw. Bahkan menurut Ustadz Humaidi Idris, Pimpinan Majelis Darul Hikmah, situasinya bisa lebih parah dari zaman dulu. Ia mencontohkan, apabila di era jahiliah ada bayi perempuan dibunuh setelah lahir, maka saat ini, sebelum lahir pun seorang bayi sudah dihilangkan nyawanya dengan cara aborsi.
“Maka hari ini, hijrah sebenarnya itu adalah hijrah seperti yang dilakukan Rasulullah Saw. Hijrah dari Mekkah ke Madinah, menetapkan aturan Islam secara kaffah, dan mengeyahkan, menghilangkan semua aturan-aturan yang bukan berasal daripada Islam,” urai Ustadz Humaidi, yang juga praktisi thibun nabawi ini.
Tentunya, berhijrah dengan cara tersebut terbilang semakin menantang akhir belakangan ini, seiring makin kuatnya tekanan dari orang-orang zalim, yang tidak ingin adanya penerapan aturan-aturan Allah SWT. Setidaknya hal ini sangat dirasakan Ulama terkenal Kalimantan Selatan, Ustadz Abrar Harun, yang juga mengisi tausiah di Tabligh Akbar Tahun Baru Islam 1441 H.
“Mereka orang-orang zalim itu berusaha untuk menggantikan aturan Allah dengan aturan yang mereka buat, mereka gantikan itu. Padahal Allah Swt suatu ketika menetapkan suatu aturan, maka tidak lebih adalah untuk kebaikan dan kesejahteraan manusia, tapi kita lupakan itu, mereka gantikan, merasa barangkali lebih hebat daripada Allah dan RasulNya. Kalau sudah mereka orang-orang zalim itu menggantikan aturan Allah dengan aturan yang mereka buat, maka Kami turunkan kepada orang zalim itu bencana, malapetaka, huruf-hara,” tegas Ustadz Abrar saat menyitir Alquran Surah Albaqarah ayat 59.
Turut berhadir mengisi tausiah, adalah penasehat FSMT Banjarmasin, Ust. Baihaki Al-Munawar, Tokoh aktivis senior, Abdurrahman Malik, dan Budayawan Kesultanan Banjar, Ahmad Barjie.
Acara serupa juga dihelat di 9 kabupaten/kota lainnya di Kalimantan Selatan, bahkan turut dilaksanakan se-Indonesia.[]
Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *