Mediaumat.id – Mengomentari heboh pro kontra konser Coldplay di Indonesia, Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) mengatakan ini adalah fenomena kesenjangan yang semakin menyayat hati.
“Ini fenomena kesenjangan yang saya kira semakin hari semakin menyayat hati,” ujarnya dalam acara Prespektif: Gempar Konser Coldplay, Bagaimana Regulasi LBGTQI+??!! di kanal YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data, Senin (22/5/2023).
Satu sisi ada sebagian anggota masyarakat yang memiliki begitu rupa kekayaannya, sambung UIY, dan tidak sedikit anggota masyarakat yang begitu miskinnya.
Menurut UIY, Indonesia adalah pasar segala-galanya. Berbicara berbagai macam industri, di antaranya industri pangan, industri pakaian dan industri hiburan, Indonesia merupakan negara dengan potensi pasar yang sangat besar dan akan semakin besar dengan tumbuhnya kelas menengah di Indonesia.
UIY menilai, bagi sebagian kalangan masyarakat, mengeluarkan uang senilai 800 ribu untuk membeli tiket Coldplay yang paling murah itu bukan perkara gampang. Karena banyak orang untuk mendapatkan uang senilai 800 ribu harus bekerja selama satu bulan.
Tapi tidak sedikit pula masyarakat yang dengan gampang mengeluarkan uang 800 ribu untuk membeli tiket menonton konser Coldplay, bahkan dengan gampang mengeluarkan 11 juta untuk membeli tiket termahal di konser tersebut.
“Itu kalau beli langsung, kalau beli di tangan kedua, ketiga itu konon bisa sampai 20, 30 bahkan ada yang tembus sampai 60 juta,” pungkasnya.[] Agung Sumartono