Hasbi Aswar: Amerika Berencana Rusak Hubungan Cina dan Rusia

 Hasbi Aswar: Amerika Berencana Rusak Hubungan Cina dan Rusia

Mediaumat.id – Ancaman Amerika Serikat (AS) kepada Cina untuk tidak mengambil bagian dalam perang Ukraina-Rusia dan akan memberikan banyak sanksi jika Beijing berani membantu Moskow, dinilai oleh Pengamat Hubungan Internasional Hasbi Aswar bahwa Amerika juga bertujuan merusak hubungan Cina dan Rusia.

“Saya memaknai warning Amerika ke Cina bukan hanya bertujuan menahan Cina, tapi juga merusak hubungan antara Cina dan Rusia,” ujarnya kepada Mediaumat.id, Selasa (15/3/2022).

Menurut Hasbi, secara politik, peringatan ini memang sudah seharusnya diambil oleh Amerika agar sanksi terhadap Rusia mengena. Sebab tidak ada artinya sanksi ekonomi kepada Rusia jika negara yang disanksi mendapatkan alternatif untuk memenuhi kebutuhannya. Apalagi Cina adalah negara yang kaya dan memiliki jaringan pasar yang luas.

Hasbi mengatakan, langkah ini diambil oleh Amerika karena melihat kontak Rusia dan Cina menjadi lebih intensif beberapa pekan terakhir. Selain itu juga Cina bersedia meningkatkan kerja sama degan Rusia selama konflik ini berlangsung.

“Nah, AS pasti paham bahwa Rusia akan menjadikan Cina sebagai sekutu dan alternatif bagi ketahanan ekonominya di masa konflik ini, dan akan terus mendekatkan hubungan dengan Cina,” bebernya.

Ia menilai, warning dari Amerika ini berpotensi membuat Cina untuk lebih menahan hubungan degan Rusia yang bisa berpotensi memperburuk hubungan antar kedua negara besar ini. Sebab tak mungkin juga Cina mengabaikan warning dari Amerika, karena Cina juga banyak tergantung pada Amerika terkait kepentingan-kepentingan ekonomi dan keamanannya. Seperti, Cina yang dikepung oleh militer Amerika di Asia Timur dan Asia Tenggara, sementara sumber-sumber minyak Cina dari Timur Tengah adalah wilayah hegemoni Amerika.

“Jika hubungan Rusia dan Cina memburuk degan warning dari Amerika ini, maka kepentingan Amerika untuk memecah hubungan antara Cina dan Rusia sudah tercapai dalam konflik Ukraina ini,” ucap Hasbi.

Hasbi melihat, dari awal memang konflik Ukraina ini didesain untuk push-back (memukul mundur) Rusia yang mulai melakukan ekspansi politik ke Eropa Barat dan berkerja sama intens degan Cina. Konflik Ukraina ini akan membuat Rusia sibuk degan wilayah regionalnya, sehingga energinya akan terkuras banyak, baik secara ekonomi, politik dan militer. Di tambah lagi sanksi-sanksi ekonomi yang menimpa Rusia. Sementara disisi lain, Eropa akan semakin menyatu dan kompak bersama NATO dengan konflik ini. Inilah kesuksesan Amerika yang menjadikan Rusia sebagai objek ancaman terbesar Eropa.

Ini sejalan dengan kepentingan strategis Amerika, yaitu terpecahnya Rusia dan Cina yang akan membuat potensi ancaman hegemoni Amerika akan semakin berkurang.

 

“Kaum Muslim mesti selalu mengamati dan memahami strategi-strategi politik negara-negara besar, sehinggga kecerdasan politik akan terasah. Agar di masa yang akan datang, umat Islam sudah bisa mengantisipasi kondisi-kondisi politik seperti ini,” pungkas Hasbi.[] Agung Sumartono

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *